Satu Karyawan Freeport Meninggal Terpapar Covid-19

VIVA – Satu karyawan PT Freeport Indonesia yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 meninggal dunia. Pasien positif Covid-19 tersebut merupakan pasien positif yang keempat di Kabupaten Mimika.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

“Hari ini ada penambahan satu pasien meninggal. Pasien berasal dari Mimika dan merupakan karyawan PT Freeport Indonesia,” kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan COVID-19 Papua, dr Silwanus Sumule, Kamis, 21 Mei 2020.

Silwanus menjelaskan, pasien yang meninggal ini sebelumnya telah di rawat selama 13 hari di rumah sakit Freeport Indonesia di Mimika.  “Saat dirawat tim medis sudah berusaha maksimal melakukan pengobatan, namun Tuhan berkehendak lain. Pasien juga di laporkan ada penyakit penyertanya, sehingga tim medis agak kesulitan mengobati pasien,“ ujarnya.

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

Sementara untuk pasien positif Covid-19 hari ini di Papua ada penambahan sebanyak 23 orang, sehingga total pasien positif corona sebanyak 538 orang. Penambahan 23 pasien berasal dari Kota Jayapura sebanyak 11 orang dan Kabupaten Mimika sebanyak 12 orang

“Dari 538 pasien positif Covid-19 ini, sebanyak 394 orang dalam perawatan, 134 orang dinyatakan sembuh dan 10 pasien meninggal,“ ucap Silwanus.

Beroperasi Juni 2024, Smelter Freeport di Gresik Bakal Diresmikan Jokowi?

Sedangkan jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh terus bertambah, dimana hari ini di laporkan ada 18 orang pasien yang diperbolehkan pulang setelah dua kali test PCR dinyatakan negatif.

“Jadi total pasien Covid-19 yang sembuh hari ini sebanyak 134 orang atau 25 persen dari jumlah pasien positif,” ujarnya

Ia melanjutkan, pasien sembuh sebanyak 18 orang itu, berasal dari Kota Jayapura 2 orang, Kabupaten Jayapura 3 orang, Jayawijaya 2 orang dan Kabupaten Mimika sebanyak 11 orang.

“Kalau kita lihat saat ini angka kesembuhan kita nomor tiga tertinggi di indonesia, dan angka kematian kita sampai saat ini hanya 2 persen atau terbaik kedua di Indonesia, “kata Silwanus.

Untuk itu dirinya memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim medis yang telah bekerja keras menemukan kasus sedini mungkin, sehingga proses penanganan pasien bisa segera di lakukan.

Silwanus menambahkan, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 2.985 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 845 orang. “Hingga kini kita juga sudah melakukan test swab dengan metode PCR sebanyak 4024 sampel,”terangnya.

Ia mengingatkan masyarakat di Papua agar tetap memperhatikan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah yakni tetap di rumah dan jaga jarak. Sebab  Pemerintah Provinsi Papua sudah melakukan pembatasan sosial yang diperluas dan diperketat dengan harapan agar semua warga taat untuk pembatasan sosial yang di sepakati bersama itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya