Pantau Cuaca, BNPB Waspada Kemarau di Tengah Pandemi Corona

Waduk mengering akibat musim kemarau
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah memantau perkembangan informasi iklim dan cuaca di  tengah masyarakat yang menghadapi pandemi Covid-19. Dari informasi yang telah diperoleh tersebut, BNPB meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seluruh Indonesia waspada.

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim kemarau pada Mei hingga puncaknya di Agustus. Untuk itulah, kebutuhan air saat ini sangat penting khususnya di tengah pandemi. 

Panduan kesehatan yang mensyaratkan setiap individu untuk cuci tangan dengan sabun, membuat peranan air menjadi salah satu media penting untuk mematikan virus ini. Tak hanya untuk kepentingan itu, air juga dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Banjir Ekstrem, Seberapa Parah Curah Hujan di Dubai?

Baca juga: BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau di Indonesia Mulai Mei 2020

"Mohon kerja sama BPBD untuk melakukan upaya-upaya antisipatif dalam menghadapi ancaman bahaya kekeringan dan asap akibat kebakaran hutan dan lahan," kata Lilik, Selasa, 2 Juni 2020

Mayoritas Kota-kota Besar Berpotensi Hujan dampak Dua Siklon Tropis, Menurut BMKG

Lilik meminta pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah penguatan kesiapsiagaan, baik untuk masyarakat dan pemerintah, menghadapi kemarau yang berdampak pada ancaman kekeringan. Upaya preventif lain, Lilik mengimbau pemerintah daerah untuk melakukan kampanye hemat air dengan memanen air hujan dan memanfaatkan air limbah rumah tangga yang relatif bersih untuk dapat digunakan kembali.

"Menyiapkan logistik dan peralatan, seperti tangki air bersih, penyediaan pompa air di tiap kecamatan serta memprioritaskan pada wilayah terdampak kekeringan," ujarnya.

Lilik menambahkan, dalam hal ini, seluruh unsur terkait diharapkan dapat melakukan koordinasi multipihak sehingga nantinya bisa disiapkan alternatif kebijakan pemenuhan kebutuhan air di masyarakat dengan cara penyiapan sumur bor dan pengaturan distribusi air. 

BNPB mengidentifikasi wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota yang berpotensi rawan bencana kekeringan pada puncak musim kemarau Agustus 2020. Identifikasi dengan merujuk pada intensitas curah hujan kurang dari 100 mm tersebut berdasarkan indeks risiko bencana Indonesia (IRBI). 

"Terdapat sebanyak 189 wilayah di 15 provinsi memiliki tingkat risiko dengan kategori sedang hingga tinggi, 162 kabupaten dan kota berada di kateogri tinggi dan sisanya pada kategori sedang," ujarnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya