Alasan Seniman Buat Patung 'Buddha Gus Dur'

VIVAnews - Dalam rangka memperingati 40 hari wafatnya Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sejumlah seniman menggelar pentas seni budaya bertajuk 'Multitesisgusdurisme' yang menampilkan empat patung Gus Dur.

Empat patung yang dipamerkan adalah “Gunung Gus Dur” karya Ismanto, “Presiden di Sarang Penyamun” karya Samsudin, dan “Gladiator Gus Dur” karya Jono, dan “Mata Hati Gus Dur” karya Cipto Purnomo - yang menuai kontroversi karena berwujud perawakan Buddha yang sedang bersemedi. Bedanya, wajah Sang Buddha diganti wajah Gus Dur lengkap dengan kaca mata tebalnya.

Acara Multisesigusdurisme digelar di Studio Mendut  yang digagas oleh seniman dan budayawan Sutanto Mendut, Jumat, 5 Februari 2010, kemarin.

Panitia pergelaran 'Multitesisgusdurisme' membantah pihaknya sengaja membuat kontroversi. 

Sutanto Mendut mengatakan kegiatan itu untuk memperingati 40 hari wafatnya Gus Dur. Tidak ada maksud untuk melukai kelompok agama manapun.

Sutanto Mendut mengatakan bahwa ini kepedulian para seniman di Magelang yang notabene adalah pemahat batu kepada mendiang Gus Dur.

"Oleh sebab itu mereka menciptakan karya seni yang menggambarkan sosok Gus Dur dengan cara mereka sebagai pemahat," kata dia kepada VIVAnews, Selasa, 9 Februari 2010.

Jika ada hal itu menimbulkan kontroversi, bukan itu tujuan yang diharapkan.

"Kita tidak ingin menodai kelompok manapun atau menodai sosok Gus Dur. Hal ini bisa menjadi sebuah pembelajaran bagi kita untuk tidak langsung memberikan judgement. Inti dari kegiatan ini adalah untuk menyimbolkan Gus Dur sebagai tokoh pluralis yang diterima oleh kelompok manapun tidak hanya Islam," harapnya.

Laporan : Fajar Sodiq| Solo

Viral Fortuner Pelat Polri Ugal-ugalan, 2 Pemuda Tanggung Biadab Cekoki Lalu Perkosa Siswi SMP
Penandatanganan Nota Kesepahaman OJK dan MUI (dok: OJK)

OJK dan MUI Sepakat Perkuat Sektor Jasa Keuangan Syariah hingga Perlindungan Konsumen

OJK dan MUI melakukan penandatanganan nota kesepahaman, dalam rangka pengembangan dan penguatan sektor jasa keuangan syariah di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024