Lolos Uji Klinis, Ventilator Buatan UI Siap Didistribusikan

Ventilator buatan UI.
Sumber :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan.

VIVAnews - COVENT-20 atau Ventilator Transport Lokal yang dikembangkan oleh Tim Ventilator Universitas Indonesia (UI) telah dinyatakan lulus uji klinis manusia untuk mode ventilasi Continuous Mandatory Ventilation (CMV) dan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dari Kementerian Kesehatan RI, pada 15 Juni 2020.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Rektor UI, Prof Ari Kuncoro, menjelaskan saat ini tim Ventilator UI sedang menyelesaikan tahapan akhir produksi dengan beberapa mitra strategis industri sesuai dengan standar produksi alat kesehatan agar dapat didistribusikan ke rumah sakit rujukan Covid-19 dan rumah sakit darurat.

“Pada tahap awal, UI akan memproduksi 300 unit ventilator COVENT-20, yang dana pembuatannya diperoleh dari hasil penggalangan donasi terhadap beberapa perusahaan dan komunitas di bawah koordinasi Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (ILUNI FTUI),” katanya, Selasa 16 Juni 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Ari menuturkan COVENT-20 merupakan wujud nyata komitmen UI dalam mendukung penanggulangan Covid-19 di Indonesia. “Ini merupakan bagian dari bakti kami sebagai peneliti untuk mempersembahkan riset yang tidak hanya membantu perkembangan sains dan teknologi, tetapi juga riset dan inovasi yang mendorong kemandirian bangsa dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.”

Ari mengatakan uji klinis pada manusia yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap. Yang pertama adalah uji klinis untuk mode ventilasi CPAP pada pasien dewasa yang dirawat di IGD RSUPN Cipto Mangunkusumo dan RSUI dalam periode Mei 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sedangkan uji klinis untuk mode ventilasi CMV dilakukan di Pusat Simulasi Respirasi, Rumah Sakit Pusat Persahabatan pada tanggal 3 Juni 2020, sesuai dengan protokol uji dari Kementerian Kesehatan RI.

“Hasil uji klinis ini membuktikan bahwa kedua fungsi COVENT-20 berjalan dengan sangat baik dan direkomendasikan untuk digunakan pada penanganan pasien,” kata Hendri yang merupakan Dekan FTUI.

Sementara itu, Dekan FKUI Prof, Ari Fahrial Syam mengatakan, salah satu faktor penyebab kematian pasien Covid-19 adalah keterbatasan ventilator.

“Ventilator yang diciptakan oleh UI kolaborasi FK dan FT ini sudah lolos uji klinik dan sudah dapat izin produksi dari Kemenkes bisa menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan ventilator sehingga dapat mencegah kematian,” ujarnya.

Terpisah, bagian dari tim dokter COVENT-20 yang turut mengawal proses uji klinis dr. Andi Ade Wijaya Ramlan mengatakan, COVENT-20 mampu memberikan ventilasi tekanan positif dengan mode CMV sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bagi pasien untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernafas dan perlu dikontrol oleh mesin (time-triggered).

Sedangkan mode CPAP dapat membantu pemberian oksigen kepada pasien yang masih sadar dan bernafas spontan.

“Pasien yang dipilih untuk uji klinis COVENT-20 adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel sesuai persyaratan minimal subjek pasien dan protokol dari Tim Uji Klinis Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI,” katanya.

Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FTUI dan anggota tim Ventilator UI, Muhamad Sahlan menambahkan, di bawah koordinasi ILUNI FTUI, pihaknya telah menerima permohonan dari 180 rumah sakit, baik rumah sakit rujukan COVID-19 maupun rumah sakit darurat, seluruh Indonesia untuk menerima ventilator produksi UI.

“Pada tahap awal, kami akan menyiapkan 300 unit ventilator COVENT-20 untuk distribusikan. Penyaluran akan ditentukan berdasarkan tingkat urgensi dan utilitas, serta rekomendasi donatur,” katanya.

Sebelumnya, COVENT-20 dinyatakan lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta, pada 29 April 2020. Setelah itu, tahapan berikutnya adalah menjalankan proses pra uji klinis pada hewan yang diselenggarakan di Indonesian Medical Education and Research Institute FKUI (IMERI FKUI) pada 30 April 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya