Tenggelam di Selat Sunda, Enam Nelayan Diselamatkan Kapal Pesiar AS

Kapal pesiar Amerika menyelamatkan kapal nelayan tenggelam di Selat Sunda
Sumber :
  • VIVAnews/Yandi Deslatama

VIVA – Kapal Pesiar Eurodam asal Amerika yang pertama kali menemukan kemudian menyelamatkan enam nelayan yang terombang ambing di perairan Selat Sunda, dekat gugusan kepulauan Gunung Anak Krakatau (GAK). 

Anggota TNI Serda Archia Febra Raih Penghargaan Usai Taklukan Selat Sunda Sejauh 39 Kilometer

Awak kapal kemudian menurunkan kapal penyelamatnya dan membawa enam nelayan yang ada di atas perahu mereka ke dalam kapal pesiar. Saat ditemukan, kondisi para nelayan sudah lemas karena terombang ambing di lautan sejak Kamis, 18 Juni 2020, dan ditemukan Jumat, 19 Juni 2020.

"Enam orang korban diselamatkan oleh kapal Eurodam dan 10 orang ABK masih belum diketemukan. Informasi yang di dapat kapal USA," kata Humas Basarnas Banten, Warsito, melalui pesan singkatnya, Sabtu, 20 Juni 2020.

Sosok Archia Febra, Kowad Cantik yang Berenang dari Lampung ke Banten

Baca: Daftar Nama Korban Kapal Tenggelam Dekat Gunung Anak Krakatau

Kemudian, ABK kapal pesiar melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas pusat, yang dilanjutkan melaporkan kejadian itu ke Basarnas Banten. Dimana, ada 10 nelayan lainnya yang dinyatakan hilang.

Tak Gentar Gelap dan Ombak, Kowad Cantik Berenang Taklukkan Selat Sunda Sejauh 39 Kilometer

Pencarian 10 orang nelayan yang dinyatakan hilang tidak hanya melibatkan Basarnas Banten saja, tapi juga Basarnas Lampung, Basarnas Jakarta, Polairud Polda Banten, TNI AL, PT ASDP, PMI, TNI AD, hingga KSOP. Lokasi pencarian pun diperluas, yakni di sekitar perairan Pulau Rakata, Pulau Ular dan Pulau Sangiang.

"RIB 02 Banten melakukan pencarian di sekitar perairan Pulau Rakata. KAL Badak melakukan  pencarian di perairan Pulau Ular dan Pulau Sangiang," terangnya.

Operasi pencarian nelayan hilang di hari kedua ini melibatkan empat kapal dari Tim SAR Gabungan. Mereka semua berkumpul di perairan Selat Sunda, dekat Gunung Anak Krakatau (GAK). Sedangkan posko SAR darat ada di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, dan di Pelabuhan Rakyat, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Ada KN SAR Wisnu, RIB 02 Banten, RIB 02 Lampung, KAL Badak. Ketinggian gelombang mencapai dua meter," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kapal Motor (KM) Puspita Jaya berisikan 16 orang, berangkat dari pelabuhan rakyat di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten dengan tujuan Pulau Rakata untuk mencari ikan, pada Kamis, 18 Juni 2020 sekitar pukul 08.00 wib. 

Sekitar pukul 12.00 wib, kapal tersebut telah sampai di perairan Pulau Rakata dan menebar jaring. Masih di hari yang sama, sekitar pukul 17.30 wib, gelombang besar menghantam perahu hingga akhirnya tenggelam.

Kemudian seluruh penumpang kapal yang berjumlah 16 orang, berusaha berenang menuju Pulau Rakata. Enam orang tidak kuat dan kembali lagi ke perahu. Kemudian, 10 lainnya tidak diketahui keberadaannya dan masih di nyatakan hilang.

Hingga akhirnya pada Jumat, 19 Juni 2020 sekitar pukul 17.00 wib, kapal pesiar asing bernama Eurodam asal Amerika melintas dan melihat kapal nelayan tenggelam. Kemudian mereka menurunkan kapal penyelamat dan membawa enam nelayan ke dalam kapal pesiar. 

Operasi pencarian telah dilakukan sejak malam tadi, Jumat 19 Juni 2020 hingga hari ini, Sabtu 20 Juni 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya