Perawat di Surabaya Meninggal, Bayinya Selamat tapi Positif Corona

Ilustrasi perawat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA – Seorang perawat di RS Gotong-royong Surabaya, Vivitra, dikabarkan meninggal dunia saat dirawat di RSAL Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu dini hari, 24 Juni 2020. Ia meninggal beberapa hari setelah melahirkan bayi laki-lakinya yang belakangan terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19.

Cekcok dengan Istri, Seorang Pria di Surabaya Banting Bayinya yang Berusia 6 Hari

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Nursalam, mengungkapkan bahwa Vivitra masuk di RSAL Surabaya sejak pertengahan Juni lalu. Ia terkonfirmasi positif corona dalam kondisi hamil delapan bulan.

Pada 22 Juni 2020 lalu, lanjut Nursalam, Vivitra melahirkan dengan cara caesar. "Tanggal 22 dioperasi, bayinya dilahirkan dengan sectio. Anak laki-laki dan juga positif Covid-19. Kemudian hari ini tadi (ibunya) meninggal," ujarnya dikonfirmasi wartawan pada Rabu. 

Selamat! Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Dikaruniai Anak Ketiga

Bayi yang juga terpapar Covid-19 tersebut, kata Nursalam, saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSAL dr Ramelan Surabaya. "Kondisi bayinya pakai ventilatornya anak-anak gitu. Jadi ya kondisinya kritis juga di ruang nicu, ruang intensifnya untuk bayi," kata Nursalam.

Selain Vivitra, di hari yang sama meninggal pula seorang perawat di RKZ Surabaya karena terinfeksi corona. "Jadi, hari ini ada dua perawat yang meninggal di Surabaya. Satu perawat RS Gotong Royong Surabaya. Meninggalnya di RSAL tadi pagi sekitar jam 03.00 WIB. Satu lagi perawat pembimbing di RS RKZ, siang tadi meninggal di RS RKZ Surabaya," ujar Nursalam.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ia menjelaskan, kini total sebanyak 124 perawat di Jatim yang terpapar corona, sembilan perawat di antaranya meninggal dunia. Ia mengimbau, pihak rumah sakit atau pemerintah daerah melakukan tes swab PCR secara massif dan utin, setiap tujuh hingga 10 hari, terutama perawat yang menangani Covid-19.

"Harus dilakukan pemeriksaan secara massif dan berkala, tes PCR setiap 7 sampai 10 hari. Terutama perawat yang menangani Covid-19 itu. Jadi dari 124 yang terpapar itu 60 persen itu perawat di Puskesmas. Bertugasnya tidak di ICU. Jadi yang kemarin 7 meninggal itu rata-rata di poliklinik, di rawat inap," kata Nursalam.

Ilustrasi konser musik.

Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan

Komika Amerika Serikat (AS) Arj Barker memancing kontroversi setelah aksinya mengusir seorang ibu yang sedang menyusui bayinya di tengah pertunjukan.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024