Menteri Koperasi Dorong UMKM Terhubung Layanan Perbankan

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Sumber :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

VIVA –  Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengemukakan, pemerintah terus mendorong sektor usaha kecil dan menengah untuk mendapatkan akses dan masuk dalam layanan perbankan. 

BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,36 Triliun

Menurut Teten, inklusi keuangan perlu dibuka seluas-luasnya supaya penyaluran kredit lebih transparan dan kredibel. Apalagi pada saat wabah Corona, banyak usaha menengah ke bawah terkena dampaknya.

"Ini juga mau mendorong supaya UMKM (usaha mikro kecil menengah) terhubung 100 persen dengan lembaga pembiayaan," kata Teten saat menjadi pembicara dalam Webinar yang diadakan I'M GenZ, Kamis, 25 Juni 2020.

Bank Muamalat Cetak Laba Rp 14,1 Miliar pada 2023, Aset Tumbuh 9 Persen

Saat ini, kata Teten, kredit usaha rakyat atau KUR yang bakal disalurkan sebanyak Rp190 triliun. Program itu belum termasuk anggaran yang baru-baru ini digelontorkan bagi penanganan Covid-19. Salah satu di dalamnya yakni memberikan keringanan cicilan, pajak dan kemudahan mengajukan pinjaman.

"Dan memang penting UMKM terhubung dengan inklusi keuangan. Karena dari kajian Bank Dunia dan universitas di dalam negeri itu juga UMKM yang sudah berkembang itu sudah terhubung ke lembaga formal. Kita dorong ke situ," kata Teten.

Bareskrim Naikkan Kasus Pemalsuan Dokumen Eks Gubernur Sumsel ke Tahap Penyidikan

Teten menambahkan, "Silakan saja pelaku usaha kecil-menengah mengambil pembiayaan baru kepada bank."

Teten mengatakan, pemerintah telah berkoordinasi dengan empat bank milik negara atau BUMN serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar relaksasi kredit segera turun. Empat BUMN di antaranya Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN. "Bisa juga ke BPR atau Koperasi Simpan Pinjam," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Lalu Mara Satriawangsa, selaku moderator diskusi, menyatakan wabah Corona yang melanda dunia telah memicu multi krisis hingga mengarah resesi. 

Menurut dia, saat ini semua negara tengah berupaya menyelamatkan diri masing-masing. Menurut dia, di Indonesia sendiri berbeda lantaran keberadaan UMKM punya peranan penting untuk keluar dari pukulan ekonomi.

"Tentu yang berimbas paling besar memang UMKM. Tapi yang punya tahan juga UKM," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya