- VIVAnews/Muhammad AR
VIVAnews - Penyelenggara, tamu, hingga warga yang menonton acara dangdutan Rhoma Irama di Bogor rencananya akan dilakukan rapid test. Namun, pelaksanaan rapid test masih dibahas apakah ditanggung Pemkab Bogor atau penyelenggara Abah Surya Atmaja.
"Itu yang belum dipikirkan tetapi memang setiap kerumunan yang membahayakan itu ya memang idealnya seperti itu (tanggung jawab penyelenggara)," kata Sekertaris Daerah (Sekda) Pemkab Bogor, Ketua Harian Gugus Tugas Penangganan Covid 19 Kabupaten Bogor, Burhanudin, menyebut pembahasan diwawancarai di Pendopo Bupati Bogor, Selasa 30 Juni 2020.
Burhanudin mengatakan alternatif rapid test ditanggung oleh penyelenggara bukan tanpa alasan. Menurutnya, keterbatasan prasarana rapid test yang dilakukan oleh pemerintah.
Terlebih, kata dia, masih banyaknya program rapid test pemerintah yang belum diselesaikan.
"Kan kita juga sarananya terbatas, program kita masih banyak. Kita ada program rencana rapid test pasar belum seluruhnya. Kan gitu. Yang sudah terprogram. Artinya nanti lah seperti apa setelah melihat alur ini mungkin kan Pak Surya Juga menceritakan, berapa yang hadir, berapa jumlah masyarakat yang hadirnya, kita tidak tahu lah. Tetapi kita tunggu dulu karena sedang berjalan," katanya.
Abah Surya memenuhi panggilan Bupati Bogor Ade Yasin di area gedung pemda Kabupaten Bogor, Gedung Pendopo Bupati. Dalam pertemuan itu hadir bupati, Kapolres Bogor, AKBP Roland Renaldy, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Sukur Hermanto.
Abah Surya sebagai penyelenggara telah pemintaan maaf dan menjelaskan acara tersebut sebagai bentuk tanggung jawab.
"Beliau meminta maaf ke bupati. Pada saat di pendopo jadi dia meminta maaf ke Gugus Tugas," kata Burhanudin.
Dalam acara sunatan Raga Sudirja putra dari Surya Atmaja dan istrinya Hj Khodijah, banyak bintang tamu dangdut senior yang datang. Selain Rhoma Irama, diundang Rita Sugiarto, Yunita Ababil, Wawa Marissa, Caca handika, Yus Yunus, dan beberapa artis ibu kota lainnya. Para artis ini menyumbangkan lagu hingga membuat Bupati Bogor selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor marah karena penyelenggara melanggar komitmen janji kepada Pemkab Bogor.
