Terungkap, Motif Dua Pelaku Penyebaran Informasi Hoax Perbankan

Ilustrasi hoax.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengamankan dua pelaku penyebaran informasi hoax atau bohong, tentang kondisi perbankan di Indonesia. 

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Direktur Siber Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Slamet Uliandi mengatakan, dua pelaku yang diamankan yaitu, AY di Jakarta Timur dan IS di Malang, Jawa Timur. 

Slamet menuturkan, alasan kedua orang tersebut menyebarkan informasi bohong ke publik karena iseng dan yang bersangkutan tidak berafiliasi kepada siapa pun. 

Manipulasi Putusan MK soal Pilpres Lalu Diunggah di Tiktok, Pria di Riau Diciduk Polisi

Baca juga: Cara Polda Metro Bantu Masyarakat Lawan Hoax saat Pandemi Covid-19

"Jadi kami beberapa kali tanya motifnya, apakah tujuannya, terus kami cek juga afiliasi dari kedua tersangka ini. Kami dapat pastikan bahwa kedua tersangka ini tidak berafiliasi dengan pihak manapun, jadi bekerja atas inisiatif sendiri. Dan kami tanyakan motifnya apa? Yang pertama dia sampaikan adalah iseng," kata Slamet di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Juli 2020. 

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

Dia menambahkan, "Keisengan itu yang mereka miliki, namun keisengan itu berdampak negatif bagi masyarakat apabila tidak melakukan check and recheck." 

Slamet mengungkapkan, konten hoaks itu sangat memberikan pengaruh yang negatif kepada masyarakat, dimana para pelaku cukup banyak akun-akun lain yang kemudian dapat mem-posting dan me-reposting ulang. 

"Harapan kami kepada masyarakat apabila ada posting-an jangan segera langsung me-reposting, karena tentunya stabilitas dan pembangunan nasional membutuhkan rasa saling percaya di antara pelaku ekonomi yang pada saat ini," ujarnya. 

Polri dengan tegas melakukan tindakan terhadap orang yang mem-posting informasi yang tidak benar di jejaring media sosial. "Supaya tidak berkembang menjadi cerita-cerita atau hoaks-hoaks yang tentunya akan makin berkembang. Itu yang kami lakukan pada saat ini," katanya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya