Angka Kematian Pasien COVID-19 Kota Malang di Atas Nasional

Perawat bawa pasien dalam pengawasan virus corona COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA - Kasus positif COVID-19 di Kota Malang mendekati angka 300 jiwa, total sebanyak 278 orang konfirmasi positif pada Selasa, 7 Juli 2020. Dari total sebanyak itu, 23 pasien meninggal dunia.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Angka kematian atau mortality rate pasien COVID-19 di Kota Malang pun mencapai 8,5 persen. Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan angka ini muncul berdasarkan perhitungan jumlah total positif COVID-19 dibagi dengan pasien meninggal dunia.

Baca juga: Ilmuwan Desak WHO agar Mengakui Virus Corona Dapat Menular Lewat Udara

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Angka itu tergolong tinggi karena di atas rasio kematian kasus positif COVID-19 di Indonesia yang mencapai 4,9 persen, bahkan di atas rata-rata global, yakni 4,47 persen.

"Perhitungannya, jadi angka jumlah pasien COVID-19 yang meninggal kami bagi dengan jumlah confirm positif. Kami hitung itu antara 8 hingga 8,5 persen. Jumlah ini di atas standar 5 persen," kata Husnul, Selasa, 7 Juli 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Husnul mengatakan mayoritas pasien positif COVID-19 meninggal dunia karena komorbid atau memiliki penyakit penyerta. Seperti, diabetes mellitus (DM), hipertensi, stroke dan jantung. Sebagian besar pasien meninggal dunia berusia 55 tahun.

"Faktor penyebabnya adanya penyakit penyerta atau komorbid. Diabetes mellitus (DM), hipertensi, stroke dan jantung. Untuk usia rata-rata di atas 55 tahun," ujar Husnul.

Sementara itu dengan masifnya pertambahan angka pasien positif Covid-19. Kota Malang yang sebelumnya berstatus zona oranye kini menjadi zona merah. Husnul menyebut, peningkatan kasus tersebut disebabkan oleh berjalannya proses tracing konfirm positif yang berjalan bagus.

"Jadi karena tracingnya bagus. Satu konfirm positif ketemu ditracing, saat ketemu lagi di tracing lagi. Itu yang menjadi penyebabnya. Sebenarnya dari pengawasan epidemiologinya bagus akan menyekat penyebaran dari COVID-19," tutur Husnul.

Dari 278 pasien positif COVID-19 saat ini, 185 pasien masih menjalani perawatan, 70 pasien dinyatakan sembuh dan 23 pasien meninggal dunia. Sementara untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 417 orang, 171 pasien dalam perawatan, 208 dinyatakan sembuh dan 38 pasien meninggal dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya