Dua Farmasi Korsel Kerja Sama dengan RI Kembangkan Vaksin COVID-19

Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi dalam VIVATalk bertema “Hidup di tengah Pandemi COVID-19: Belajar dari Pengalaman Korsel”  Selasa 7 Juli 2020.
Sumber :
  • VIVA

VIVA – Korea Selatan saat ini menjadi negara yang patut dicontoh dalam menangani virus corona atau COVID-19. Kesigapannya dan kedisiplinan warganya dalam menghadapi COVID-19 layak dicontoh untuk menekan angka penularan virus COVID-19.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Selain itu, saat ini juga banyak perusahaan farmasi di Korea Selatan tengah mengembangkan vaksin untuk mencegah COVID-19. Dari sekian banyak perusahaan farmasi, ternyata ada dua perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia dalam mengembangkan vaksin.

Baca juga: 3 Strategi Sukses Korea Selatan Hadapi Pandemi COVID-19

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, mengatakan perusahaan farmasi pertama yang  sedang bekerja sama dengan perusahaan farmasi Indonesia adalah Genexine. Saat ini pengembangan vaksin tersebut sedang dalam proses uji klinis terhadap hewan.

"Ini kabar gembira karena terkait dengan Indonesia, pertama ada nama perusahaan Genexine karena yang dikembangkan ini adalah DNA vaksin, dan ini uji klinis tahap pertama hewan sudah selesai dilakukan di Korea. Tahap kedua rencananya akan dilakukan di Korea dan Indonesia, karena dia sudah ada joint venture dengan perusahaan farmasi di Indonesia," kata Umar dalam diskusi VIVAtalk bertema “Hidup di tengah Pandemi COVID-19: Belajar dari Pengalaman Korsel”  Selasa 7 Juli 2020.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Baca juga: Update COVID-19 Nasional 7 Juli 2020: 66.226 Positif, 30.785 Sembuh

Yang dikembangkan oleh Genexine bersama dengan perusahaan farmasi Indonesia ini adalah DNA Vaksin yang diklaim lebih canggih dan lebih modern. Targetnya, kata Umar, uji coba vaksin akan selesai pada Mei atau Juni tahun 2021.

"Itu DNA vaksin itu lebih canggih, lebih modern targetnya Mei atau Juni tahun depan sudah selesai tahap pengujiannya. mudah-mudahan disetujui baik oleh BPOM kita maupun Korea, sehingga Juni tahun depan sudah bisa diproduksi. Tapi pertanyaannya apakah ada fasilitas produksi dalam jumlah besar di Indonesia, karena kebutuhan di Indonesia bisa sampai 200 juta vaksin," ujar Umar.

Perusahaan Farmasi Korsel lainnya yang juga tengah bekerja sama dengan Indonesia adalah Daewoong Pharmaceutical. Daewoong disebut sudah memiliki pabrik di Indonesia dan saat ini tengah mengembangkan biofarmasi.

"Jadi ini biofarmasi bukan bahan kimia dan itu sudah mulai pengujian tahap pertama di hewan, di Indonesia juga dilakukan. Jadi yang sedang kita usahakan memastikan supaya di Indonesia bisa memproduksi vaksin itu,” kata mantan Konsul Jenderal RI di Los Angeles AS itu.

Sejauh ini, kata Umar, di Korsel ada sekitar 13 perusahaan farmasi yang sedang mengembangkan vaksin untuk COVID-19. Saat ini pengembangan vaksin yang cukup maju ada di laboratorium Seoul National University.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya