Jadi Zona Hijau Pertama COVID-19 di Jabar, Sukabumi Disambangi Wapres

Wapres Maruf Amin meninjau sekolah di Sukabumi Rabu 8 Juli 2020
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin hari ini berkunjung ke Sukabumi setelah dinyatakan sebagai kota pertama di Jawa Barat yang berhasil masuk zona hijau dari pandemi virus corona (COVID-19). Selanjutnya Sukabumi akan membuka kembali aktivitas belajar-mengajar secara tatap muka di sekolah mulai Senin 13 Juli 2020 dengan menerapkan protokol cegah COVID-19. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Baca juga: Kota Sukabumi Zona Hijau COVID-19, Sekolah Dibuka 13 Juli

Dalam kunjungannya, Wapres didampingi sejumlah pejabat tinggi. Mereka, di antaranya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Wapres Ma'ruf dan rombongan meninjau kesiapan sekolah di Kota Sukabumi, pertama dengan mengunjungi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4. Selanjutnya mereka meninjau  Pesantren Assobaryah Cibeureum, Kota Sukabumi.

Wapres melontarkan pujian kepada pemerintah Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat atas keberhasilan kota tersebut yang kini berkatagori zona hijau dan pencapaian ini patut dicontoh daerah-daerah lain. "Saya sangat apresiasi kepada Gubernur Jabar dan Wali Kota Sukabumi yang telah ditetapkan menjadi zona hijau dan berharap daerah-daerah lain akan menjadi zona hijau berikutnya," kata Wapres Ma'ruf.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Sementara itu, sekolah-sekolah di Sukabumi bisa dibuka lagi untuk kegiatan belajar-mengajar secara langsung pada 13 Juli 2020. Namun harus tetap mengikuti protokol kesehatan dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah setempat selama bisa menjaga kesehatan.

Menurut menurut Mendikbud Nadiem, berdasarkan Surat Keputusan Bersama, sekolah yang bisa dibuka kembali di zona hijau adalah SMP dan SMA. "SD tunggu dulu, harus dimulai dulu dengan SMA dan SMP selama dua bulan, baru SD boleh mulai. Tunggu lagi 2 bulan baru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)," ujarnya. 

Sekolah akan segera dibuka pun harus menerapkan shifting atau jadwal bergiliran seperti yang dilakukan oleh SMAN 4 Sukabumi. Maka, Nadiem yakin bahwa metode SMAN 4 Sukabumi ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya.    

Laporan: Muhamad Akasah / tvOne, Sukabumi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya