Karena Miskin, Mayat Dibawa Naik Ojek

SURABAYA POST -- Miris melihat kasus yang menimpa Zubaidah warga Dusun Bataan, Desa Kertosono, Kec. Gading, Kab. Probolinggo. Nyawa Bayinya yang baru tiga hari melahirkan tidak dapat diselamatkan.

Ditambah lagi, ditengah himpitan ekonomi yang sulit, membuat Zubaidah harus merelakan bayinya yang tewas harus disandera pihak rumah sakit karena tidak mampu membayar uang perawatan selama tiga hari.

Selama 9 jam mayat bayinya di sandera. Pasangan suami-istri itu hendak membawa pulang mayat bayi yang belum diberi nama itu. Sisi lain, ia harus membayar biaya persalinan dan perawatan selama 3 hari di RSUD sebesar Rp 2,3 juta.

Abdul Karim, ayah bayi itu meminta keringanan biaya, tidak sebesar Rp 2,3 juta. Pihak RSUD kemudian mengurangi biaya perawatan menjadi sekitar Rp 1,98 juta. Itu pun Abdul Karim mengaku masih belum mampu, karena ia hanya membawa uang Rp 950 ribu hasil meminjam ke kerabatnya.

Akhirnya laki-laki paro baya itu bisa membawa pulang bayinya dengan membayar Rp 950 ribu. ”Itu dianggap uang cicilan dari total Rp 1.980.000 yang harus saya lunasi. Itu pun saya harus menyerahkan SIM C sebagai jaminan,” ujarnya.

”Rumah sakit benar-benar keterlaluan. Meski saya orang miskin, saya tidak akan melarikan diri. Hanya sekarang saya memang tidak punya uang,” ujarnya sambil meninggalkan RSUD.

Zubaidah sambil terisak menggendong mayat bayi dengan sebuah jarik beberapa saat kemudian terlihat di RSUD. Abdul Karim kemudian memanggil ojek, untuk membawa pulang Zubaidah yang menggendong mayat bayi.

Beberapa wartawan yang sedang meliput kejadian itu kemudian mengaku tidak tega. Atiq Ali Rahbini, wartawan harian pagi terbitan Surabaya kemudian mengejar ojek yang baru beberapa puluh meter berjalan meninggalkan rumah sakit. Ia kemudian merelakan mobil Panther-nya dinaiki Zubaidah dan mayat bayi. Abdul Karim akhirnya ikut bergabung dalam mobil milik wartawan.

Tidak seberapa lama, mobil anggota DPRD yang sebelumnya sempat dikontak sejumlah wartawan akhirnya berpapasan di tengah jalan. Kedua kendaraan akhirnya berhenti di tepi jalan.

Dua anggota DPRD dari Fraksi PPP, Amin Hadar dan Muhammad Qurays keluar dari mobilnya. ”Maaf, kami terlambat. Kami hanya ingin menyerahkan bantuan kepada keluarga Pak Karim,” ujar Amin Hadar, Sekretaris Fraksi FPP DPRD Kab. Probolinggo.

Ia berharap uang Rp 1 juta itu bisa digunakan untuk melunasi tunggakan rumah sakit. Dan menjelang ashar, jenasah bayi itu akhirnya dikuburkan di pemakaman unum Desa Kertosono.

Persebaya Bertekad Bangkit Lawan Persib

Laporan: Ikhsan Mahmudi

Konsumen menunjukkan emas batangan yang dibelinya di Butik Emas Logam Mulia, Gedung Aneka Tambang, Jakarta.

Bikin Silau, Harga Emas Antam Kembali Tembus Rekor Tertinggi

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibanderol seharga Rp 1.347.000 per gram pada hari ini, Sabtu 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024