Miris, Para Tenaga Medis di Garut Sudah 3 Bulan Tak Digaji

Tenaga medis kelelahan bekerja saat puasa (ilustrasi)
Sumber :
  • Facebook/Nurul Nadirah

VIVA – Layanan tracking ambulans COVID-19 di Garut, Jawa Barat, terancam berhenti lantaran biaya operasional bahan bakarnya tak kunjung cair. Tak hanya biaya operasional kendaraan, tenaga medis juga dilaporkan sudah tiga bulan belum digaji.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Padahal, sebagaimana dilaporkan tvOne, dana operasional penanganan corona di Garut hingga Rp234 miliar. Namun sayangnya tak menjamin kelancaran pembayaran jasa tenaga medis dan operasional kendaraan.

Baca juga: Pecahkan Rekor, Hari Ini Kasus Positif Corona Bertambah 2.657

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Padahal, Jawa Barat gencar mendengungkan adanya public safety center atau PSC 119 Garut. Namun gaji para tenaga medis saja belum dipenuhi.

Agus Maulana yang merupakan salah satu tenaga kesehatan membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan akibat belum terima gaji harus meminjam uang dari saudaranya untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Agus mendapatkan informasi bahwa tertunggaknya gaji lantaran dana dari Kemenkes belum bisa dicairkan.

Kematiannya Dianggap Tak Wajar, Makam Seorang Pria di Garut Dibongkar

Sementara itu, Asisten Daerah Pemerintah Kabupaten Garut, Nurdinyana, menyatakan bahwa pemerintah Garut belum bisa membayarkan gaji para tenaga medis itu. Padahal dia mengakui bahwa tenaga medis sangat berisiko tertular virus corona dan rentan pekerjaannya karena harus menangani pasien-pasien ODP, PDP maupun positif COVID-19. (ase)

Laporan: Taufiq Hidayah/tvOne Garut

Baca juga: PDIP Bantah Pencopotan Rieke Diah Pitaloka dari Baleg karena RUU HIP
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya