Mendagri Minta Pemda di Papua Segera Cairkan Anggaran untuk Pilkada

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat berada di Kompleks Parlemen, Senayan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta Pemerintah Daerah segera mencairkan anggaran Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk Pilkada Serentak Tahun 2020.  Pencairan itu perlu untuk kelancaran para penyelenggara Pilkada dalam menggelar setiap tahap.  

Viral Penampakan Masjid dan Gereja Berada di Kedalaman 1.760 Meter Perut Bumi

Hal itu disampaikan Mendagri dalam Rakor Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Provinsi Papua. Rakor berlangsung di Swissbell Hotel Jayapura, Jumat 10 Juli 2020.

“Kita ingin agar KPU, Bawaslu, aparat keamanan, ini 3 komponen penting yang menyelenggarakan dan mengawasi ini bisa betul, gerakannya maksimal, untuk bisa bergerak maksimal ya tidak ada yang gratis, semua harus dengan anggaran, biaya, oleh karena itu anggaran biaya ini harus segera dipenuhi, terutama yang menjadi kewajiban kepala daerah, NPHD-nya segera cairkan,” kata Mendagri.

Terpopuler: Bobby Nasution Tutup Klub Malam, TNI Tangkap Anggota KKB hingga Viral Pelaku Terorisme

Meski telah memberikan kelonggaran waktu untuk mencairkan anggaran hingga 15 Juli, tetapi Mendagri berharap pencairan dilakukan secepatnya. Terlebih, pemutakhiran data pemilih Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan dimulai 15 Juli. Pemutakhiran akan dimulai dengan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih.

“Ini 15 Juli sudah mau main, saya minta kalau bisa Senin sudah 100 persen,” ujarnya.

Beredar Video Diduga Prajurit TNI Aniaya Warga di Papua, PGI Tuntut Investigasi Menyeluruh

Terkait pencairan NPHD di Provinsi Papua, dalam catatan Kemendagri, Kabupaten Keerom baru mencairkan NPHD KPUD-nya, 32,50 persen, Sementara pencairan NPHD Bawaslu untuk Kabupaten Yalimo baru 44 persen dan NPHD aparat keamanan masih 0 persen.

“Kemudian Yalimo ini agak berat tapi KPU-nya sudah 99,73 persen, Bawaslunya 45 persen, aparat kemanan masih nol,” tutur Tito.

Untuk Kabupaten Supiori, pencairan NPHD KPUD 73,33 persen, Bawaslu 87,50 persen, dan aparat keamanan 57,14 persen. Untuk Kabupaten Nabire, pencairan NPHD KPUD 43,24 persen, Bawaslu 50,00 persen, dan aparat keamanan 50,00 persen. 

Sementara itu di Kapupaten Waropen, pencairan NPHD KPUD 40,00 persen, Bawaslu 56,00 persen, dan aparat keamanan 0 persen. Mendagri juga menyayangkan daerah yang belum mencairkan NPHD-nya padahal memiliki ruang fiskal yang cukup. 

“Kemudian juga yang lumayan tinggi Supiori dan Boven Digoel, yang sudah oke itu Merauke, Supiori, kemudian Nabire, Keerom, yang agak memprihatikan itu Kabupaten Waropen, tolong dipenuhi, saya minta semua untuk betul-betul segera dipenuhi secepat mungkin, saya melihat bahwa hampir semua bisa memenuhi, Asmat bisa, Pegunungan Bintang, Waropen, Nabire, Mamberamo Raya,” kata Mendagri.

Hingga saat ini, total NPHD di Provinsi Papua yang sudah dicairkan sebesar Rp214,033 miliar dari Rp482,961 miliar. Pengiriman dana dilakukan via transfer bank ke KPUD masing-masing kabupaten dengan total dana Rp31,455 miliar sesuai dengan jumlah yang diusulkan masing-masing KPUD.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya