Ternyata 54 Karyawan RRI Surabaya Sempat Tes Swab Lagi dan Negatif

Ilustrasi petugas menunjukkan hasil negatif pada alat pemeriksaan cepat (rapid test) COVID
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

VIVA – Sebanyak 54 pegawai Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya, Jawa Timur, dinyatakan positif Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Ternyata, hasil positif itu berdasarkan tes swab yang dilakukan 26 Juni 2020, yang hasilnya baru diketahui 11 Juli 2020, atau lebih dari dua pekan. Padahal, RRI Surabaya memutuskan untuk melakukan swab lagi pada 6 Juli 2020, lantaran hasil tes 26 Juni 2020 atau swab pertama, tidak keluar juga.

Kepala Stasiun RRI Surabaya, Sumarlina, menjelaskan, awalnya seluruh pegawai RRI Surabaya melakukan tes swab pada 26 Juni 2020. Tes swab difasilitasi Pemerintah Kota Surabaya. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

“Tanggal 27 Juni manajemen sudah mengambil sikap dengan melakukan lockdown kepada seluruh karyawan sampai dengan tanggal 12 Juli,” kata Sumarlina, kepada VIVA, Selasa, 14 Juli 2020.

Baca juga: 54 Karyawan Positif COVID-19, Kantor RRI Surabaya Di-lockdown

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Ditunggu hingga dua pekan, hasil tes swab tak kunjung diterima dari tim tenaga kesehatan yang memfasilitasi tes di RRI Surabaya tersebut. Karena itu, tes swab dilakukan lagi untuk kedua kalinya pada 6 Juli 2020. 

Tes kedua itu, menurut Sumarlina, juga difasilitasi Pemkot Surabaya. Hasilnya langsung keluar keesokan harinya. Semua pegawai RRI Surabaya dinyatakan negatif dari paparan COVID-19.

Karena negatif semua, manajemen pun berencana mengakhiri masa lockdown dan kegiatan kantor akan dibuka kembali pada 13 Juli 2020. 

Tak dinyana, hasil tes swab pertama justru keluar dan baru diterima manajemen pada 11 Juli 2020. Hasil tes pertama itu menyebutkan 54 pegawai RRI Surabaya positif COVID-19. 

“Akhirnya lockdown tetap diperpanjang dua sampai dengan tiga minggu ke depan,” ujar Sumarlina.

Melihat keanehan itu, muncul keragu-raguan dari pihaknya karena perbedaan hasil tes swab pertama dan swab kedua. Hasil swab pertama yang telat keluar dan diterima menyebutkan 54 pegawai positif COVID-19.

Sementara itu, hasil tes swab kedua semua pegawai negatif. Untuk meyakinkan, semua pegawai RRI Surabaya melakukan tes swab ketiga kalinya. 

“Tanggal 13 Juli, karyawan yang dinyatakan positif di swab pertama dan sudah dinyatakan negatif pada swab kedua melakukan swab ulang yang ketiga di RS Premier,” kata Sumarlina.

Sebelumnya, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, mengatakan bahwa keterlambatan hasil swab pertama terjadi karena ada keterlambatan distribusi reagen. Selang sepuluh hari kemudian karyawan RRI kembali melakukan test swab kedua, dan hasilnya negatif. 

“Seiring berjalannya waktu, hasil pertama kan keluar (54 karyawan positif COVID-19),” ujarnya.

Ia menegaskan, tes swab ketiga dilakukan untuk memastikan hasil pemeriksaan terhadap pegawai RRI. Mengingat, ada perbedaan hasil yang dikeluarkan saat swab pertama dan kedua. 

“Memang, ada perbedaan, ini kan data belum di-confirmed. Langkah Pemerintah Kota Surabaya melakukan swab untuk 54 ini untuk memastikan dulu kebenarannya,” tutur Febri. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya