Kepala Bappeda Jatim Meninggal Akibat Corona, 21 Pegawainya Positif

Kepala Bappeda Jawa Timur Rudy Ermawan Yulianto (kanan) semasa hidup bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Timur menerapkan kebijakan separuh pegawainya work from home (WFH) dan separuh lagi work from office (WFO) setelah Kepala Bappeda Jatim Rudy Ermawan Yulianto dilaporkan meninggal dunia karena terpapar Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 pada Selasa malam, 14 Juli 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Kebijakan itu diambil karena ada 21 pegawai Bappeda Jatim lainnya yang juga positif COVID-19. 

"Di Bappeda banyak yang terkonfirmasi, 21 orang positif. Sementara waktu kantor sudah mulai, tapi masuk separuh-separuh," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono kepada wartawan pada Selasa malam, 14 Juli 2020.

Airlangga Tugaskan RK Maju Pilkada Jakarta, Bobby di Sumut dan Khofifah Jatim

Almarhum Rudy sendiri, lanjut Heru, diketahui tertular COVID-19 bukan di kantor dia bertugas di Bappeda Jatim, tapi diduga kuat dari ayahnya yang dinyatakan positif COVID-19 dan meninggal dunia lebih dulu sekira sepuluh hari lalu. Pada 5 Juli 2020, Rudy kemudian dirawat di Rumah Sakit Darmo Surabaya.

Baca: Kepala Bappeda Jawa Timur Meninggal karena COVID-19

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Karena kondisinya makin memburuk, Rudy kemudian dilarikan ke RSU dr. Soetomo Surabaya pada 7 Juli 2020. Saat dibawa ke rumah sakit milik Pemprov Jatim itu, kondisi Rudy dikabarkan sudah kritis hingga kemudian meninggal dunia pada Selasa malam. Selain COVID-19, almarhum memiliki riwayat penyakit penyerta alias komorbid. "Hipertensi dan diabet," ujar Heru.

Heru mengatakan setelah Rudy meninggal dunia, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kemudian menunjuk salah satu staf di Bappeda Jatim untuk menjadi Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bappeda provinsi setempat. "Kita semua merasa kehilangan Pak Rudy," terang Heru.

Di mata Gubernur Khofifah, Sekdaprov Heru, dan pejabat di Pemprov Jatim, Rudy dikenal sebagai pejabat yang memiliki dedikasi tinggi dan bertanggungjawab. Kenangan terakhir yang paling berkesan di lingkungan Pemprov Jatim ialah saat acara Khatmil Quran pada Ramadan lalu. 

Almarhum membaca ayat Alquran yang seakan menjadi firasat kepergiannya untuk selama-lamanya. Ia juga menuturkan ingin belajar membaca Alquran yang benar.

Beliau adalah seorang staf mempunyai dedikasi, loyalitas dan berprestasi. "Mudah-mudahan Pak Rudy diterima di Sisi Allah SWT. Ibu Gubernur memberi penghargaan Jer Basuki Mawa Beya untuk Pak Rudy," kata Heru. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya