Kabar Baik, Zona Merah COVID-19 di Jatim Tinggal 3 Daerah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat malam.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA - Usaha Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur dalam penanganan Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 mulai menuai hasil. Tingkat penularan dalam sepekan terakhir turun di bawah satu.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Pengaruhnya, jumlah kasus positif menurun sehingga zona merah hanya tersisa tiga daerah dari 38 kabupaten/kota yang ada. Pasien positif COVID-19 yang sembuh juga naik signifikan yaitu total 10.065 orang.

Baca juga: Pasien Sembuh Jatim Tertinggi Nasional Dalam 10 Hari Terakhir

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Capaian itu dipaparkan tim Gugus Tugas COVID-19 Jatim di Markas Kepolisian Daerah Jatim di Surabaya pada Selasa malam, 21 Juli 2020. Mengacu pada data COVID-19 Jatim di hari yang sama hingga pukul 17.00 WIB, jumlah total sementara kasus positif sebanyak 18.828.

Dari jumlah itu, pasien yang masih dirawat sebanyak 7.302 atau setara 38,8 persen dari total kasus. Jumlah itu lebih kecil dari total sementara pasien positif yang sudah sembuh, yaitu 10.065 orang atau setara 53,45 persen.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, lantas membandingkannya dengan tingkat kesembuhan di Jawa Tengah dan Jawa Barat. "Kalau yang sembuh di Jawa Timur kini masuk 10.065. Mari kita lihat Jawa Tengah, yang sembuh 3.590," katanya.

Hal yang perlu dicermati juga tingkat penularan atau rate of transmission COVID-19 di Jatim yang menurun di bawah angka satu dalam sepekan terakhir, termasuk di Kota Surabaya. Khofifah mengatakan, hal itu bisa dicapai karena sinergi yang apik tiga pilar yang ada yaitu Pemprov Jatim hingga ke bawah, Polda Jatim hingga jajaran paling bawah, dan Kodam V/Brawijaya hingga jajaran bawah.

Khofifah menuturkan, tingkat kesembuhan dan mulai melandainya tingkat penularan perlu disampaikan sebagai penyokong semangat bahwa Jatim pasti mampu melawan COVID-19. Bukan hanya angka kasusnya yang ditonjolkan dan dilihat. Tak lupa, ia mengapresiasi seluruh elemen atas capaian itu.

"Dokter dan tenaga kesehatan kita luar biasa, masyarakat juga luar biasa," ujarnya.

Direktur Utama RSUD dr. Soetomo Surabaya yang juga Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, menerangkan peran Kampung Tangguh yang kini berjumlah 2.091 sangat efektif, terutama dalam usaha mengecilkan tingkat penularan.

"Terutama dalam hal pemakaian masker," ujarnya.

Meskipun begitu, pihaknya terus berusaha menekan angka kematian yang jumlahnya juga masih tergolong tinggi yaitu 1.461 pasien positif atau setara 7,75 persen dari total kasus di Jatim. Ia mengaku terus berdiskusi dengan para ahli dan tim kesehatan apa faktornya.

"Memang masih perlu maksimal bagaimana cara menekan angka kematian ini," kata Joni.

Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi M Fadil Imran mengingatkan masyarakat agar tetap waspada kendati zona merah tersisa tiga dan tingkat penularan menurun.

"Jangan sampai yang sudah zona oranye dan kuning kembali merah lagi," kata Widodo. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya