Menteri Nadiem Sebut Pandemi Cerahkan Persepsi soal Metode Belajar

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, memberikan pesan pada Peringatan Hari Anak Nasional 2020 yang jatuh hari ini, Kamis, 23 Juli 2020. 

Jika Pramuka Dihapus, Nilai Kenegarawanan Generasi Muda Bisa Terkikis

Peringatan di tengah pandemi saat ini ditegaskannya, menyadarkan semua pihak akan luasnya metode belajar yang bisa diterapkan.

“Pada situasi pandemi dan adaptasi kebiasaan baru, kita jadi sadar bahwa belajar ternyata dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, dalam kondisi apa pun. Situasi yang sulit bukannya mematahkan semangat dalam belajar, tetapi justru semakin menguatkan,” kata Nadiem di Jakarta. 

Menteri Nadiem Prediksi 1 Juta Guru Honorer Bakal Diangkat jadi PPPK sampai 2024

Ia menyakini, generasi muda Indonesia yang sesungguhnya adalah generasi yang ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan yang mengadang di depan mata. Karena itu adaptasi kebiasaan baru pun pasti bisa dilakukan.

"Selamat Hari Anak Nasional untuk adik-adik sekalian," katanya. 

Konsisten Usung Belajar Online Rasa Tatap Muka Usai Pandemi

Pada momentum peringatan ini, ia juga tidak lupa menyampaikan apresiasinya kepada para orang tua dan guru. Nadiem sendiri menyadari betul bahwa tugas sebagai orang tua dan guru tidak mudah.

Baca juga: Anies Ingatkan, Hari Anak Jadi Warning untuk Orangtua

"Para orang tua dan guru harus mendampingi anak-anaknya belajar sambil menunaikan pekerjaan yang berhubungan dengan mata pencaharian. Jika belajar di rumah sulit bagi anak, bagi orang tua dan guru pun tidak mudah. Terima kasih kepada bapak dan ibu sekalian,” katanya. 

Nadiem menambahkan, visi dan misi Presiden Jokowi saat ini adalah untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Hal itu diwujudkan melalui terciptanya pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebinekaan global.

"Anak, dalam hal ini murid, menjadi fokus dari seluruh arah kebijakan dan strategi Kemendikbud untuk menghadirkan pendidikan bermutu tinggi dan menciptakan pelajar Pancasila," tegasnya. (ase)

Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya