Kasus COVID-19 Tembus 100 Ribu, Zona Merah Bertambah 53 Daerah

Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Pandemi COVID-19 Wiku Adisasmito
Sumber :
  • YouTube / Sekretariat Presiden

VIVA – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan hari ini tercatat ada 100,303 kasus COVID-19 di Indonesia. Hal ini menunjukkan Indonesia masih dalam status krisis. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Hari ini kasus mencapai 100.303, hari ini Indonesia mencapai angka yang secara psikologis cukup berarti yaitu 100.000, dan ini mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia masih dalam kondisi krisis. Untuk itu kita perlu tetap waspada," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring, Senin, 27 Juli 2020.

Baca juga: Positif Corona Tembus 100 Ribu, Wiku: Indonesia Krisis

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Selain itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 merilis peta risiko penularan virus Corona terbaru. Terlihat jumlah zona merah penyebaran virus meningkat dari 35 lokasi pada 19 Juli lalu menjadi 53 lokasi per kemarin. Sedangkan jumlah zona oranye juga bertambah dari 169 menjadi 185 lokasi. "Ini bukan kabar menggembirakan. Ini menjadi perhatian kita bersama," ujarnya.

Secara persentase keseluruhan perkembangan zonasi berisiko tinggi rata-rata naik dari data Minggu lalu. "Terlihat di sini terjadi kenaikan presentasi jumlah kabupaten, kota yang zonanya risiko tinggi dari minggu lalu 6,81 persen menjadi 10,31 persen," ujarnya.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sebelumnya, Wiku menyatakan Indonesia masih berada dalam kondisi krisis. Hal itu dikatakan Wiku menanggapi angka kumulatif pasien positif Corona atau COVID-19 di Tanah Air yang sudah mencapai 100 ribu, per hari ini.

"Indonesia mencapai angka yang secara psikologis cukup berarti dan ini mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia dalam kondisi krisis," kata Wiku di Jakarta, Senin, 27 Juli 2020.

Menurut Wiku, atas keadaan ini seluruh masyarakat diminta tetap waspada. Meski demikian, ia menilai, angka tersebut Indonesia masih berada di posisi 142 dari kasus positif di 215 negara jika dihitung per 1 juta penduduk. "Kita tak boleh lengah," ujar ahli penyakit infeksi tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya