Fatwa NU Jatim soal Idul Adha 2020: Khotbahnya Jangan Panjang-panjang

Ketua Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Marzuki Mustamar, usai peresmian gedung tetenger Markas Besae Oelama di Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 16 November 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Sejumlah orang sibuk bekerja di Taman Asmaul Husna Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis pagi, 30 Juli 2020. Ada yang menyemprot semua titik dengan cairan disinfektan, ada yang menyiram tanaman, ada yang menata hewan qurban di kandang insidentil, dan ada pula yang menata besek daging qurban untuk dibagi-bagikan kepada warga.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Mereka bekerja untuk mempersiapkan pelaksanaan salat Idul Adha 1441 Hijriah dan penyembelihan hewan qurban pada Jumat, 31 Juli 2020. Lima ribu orang akan memenuhi Masjid Al Akbar untuk salat Idul Adha berjemaah besok. Karena pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), jumlah teramat sedikit dibandingkan kapasitas normal 40 ribu orang.

Sementara di kandang insidentil, beberapa ekor sapi dewasa sudah berada di lokasi. Sapi qurban dari Presiden RI Joko Widodo dan para pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jawa Timur datang sekira pukul 10.30 WIB. Setiap tahun, Jokowi memang berqurban di Masjid Al Akbar, biasanya satu ekor sapi berukuran jumbo dengan berat lebih dari satu ton.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Di bagian lain, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Fadil Imran mengundang para pengurus dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) provinsi setempat ke Markas Polda Jatim pada Rabu, 29 Juli 2020. Fadil meminta bantuan dan arahan agar perayaan Idul Adha tidak menjadi sebab penularan COVID-19.

Baca: Wapres Ma'ruf Sebut Idul Adha Kali Ini Tepat, Banyak yang Membutuhkan

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Fadil mengaku, tanpa bantuan para ulama dan kiai, sulit kiranya menyadarkan masyarakat soal itu. Tidak hanya dalam hal Idul Adha di tengah pandemi, ia juga berharap para kiai dan ulama membantu mengarahkan masyarakat agar berperan dalam sukses dan lancarnya Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020. "Kalau kami salah, jangan takut untuk menjewer kami," katanya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengimbau agar masyarakat tidak mudik dulu untuk merayakan Idul Adha, terutama bagi warga Madura yang bekerja di Surabaya dan sekitarnya, yang biasanya 'toron' atau mudik saat Idul Adha. "Tidak hanya warga Madura, tapi semua daerah kami imbau agar tidak mudik," ujarnya.

Ketua NU Jatim Marzuki Mustamar meminta masjid yang berada di zona merah agar tidak menggelar salat Idul Adha berjemaah. Ia menegaskan, imbauan itu berlaku di satu titik keberadaan masjid, bukan satu kabupaten atau kota. "Khotbahnya juga jangan panjang-panjang," katanya.

Begitu pula dalam hal pembagian daging qurban. Agar tidak menimbulkan kerumunan, Marzuki meminta agar panitia membagikan secara langsung ke rumah-rumah penerima.

Bagi mereka yang tidak bertempat tinggal, seperti tunawisma, ia meminta aparat setempat mengawal. "Bagi masjid yang tidak punya Banser, ada baiknya aparat satu-dua [personel] membantu menertibkan," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya