Ribuan Relawan akan Ikut Uji Klinis Vaksin COVID-19 Hari Ini

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • Pixabay/kfuhlert

VIVA – Ribuan orang yang terdaftar sebagai relawan menjadi peserta dalam uji klinis fase tiga vaksin COVID-19 Sinovac dari China yang akan diselenggarakan hari ini. Uji klinis ini dilaksanakan oleh tim uji independen yaitu Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran (Unpad).

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Juru bicara uji vaksin Sinovac, Rodman Tarigan menjelaskan, peserta yang terdaftar merupakan warga yang berdomisili di Bandung Raya. Rencananya, uji klinis ini ditargetkan diikuti sebanyak 1.620 orang dengan metode dua kali suntik vaksin. "Warga Bandung Raya, dua kali penyuntikan," ujar Rodman, Selasa, 11 Agustus 2020.

Dari laporan terakhir, relawan yang terdaftar untuk ikut serta dalam uji klinis ini sebanyak 1.020 orang. Sekadar diketahui, uji ini diikuti mulai dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga masyarakat umum. Jika uji ini berhasil, Bio Farma selaku badan usaha negara yang menangani vaksin ini akan memproduksi massal mencapai 250 juta dosis.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca juga: Erick Thohir: 40 Juta Orang Bisa Disuntik Vaksin COVID-19 Awal 2021

Sebelumnya Head of Corporate Communications Bio Farma, Iwan Setiawan menjelaskan, jumlah relawan yang dibutuhkan untuk uji coba dipastikan sudah mewakili seluruh karakter dan populasi warga Indonesia.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

"Itu ada hitungannya secara statistik secara ilmiah, mestinya sudah mewakili. Bahkan tidak hanya di Indonesia, ini kan multicenter, global," ujar Iwan, Selasa, 28 Juli 2020 silam.

Iwan menilai, adanya vaksin dari Tiongkok tiba di Indonesia dan melalui satu tahap yaitu uji klinis fase tiga menjadi keuntungan karena sudah melalui tahapan klinis di luar Negeri. "Cuma kita diuntungkan, dengan uji klinis ini kita memastikan bahwa si vaksin ini protektif terhadap orang Indonesia, kalau ini mulus," katanya.

Bahkan, vaksin Sinovac dinilai jadi keberuntungan bagi Indonesia untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 dalam waktu cepat. "Artinya kita sudah tidak ragu lagi bahwa vaksin ini memberikan kekebalan terhadap orang indonesia. Kan tidak ada efek samping," kata dia.

"Kita punya akses mendapatkan vaksin itu karena sekarang di dunia belum ada vaksin. Nah satu-satunya yang lulus fase 3 ini hanya Sinovac jadi kita berpacu dengan waktu, ini pun kita rebutan," ujarnya.

Baca juga: Orang Bersenjata Ditembak Paspamres AS di Area Gedung Putih
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya