Wali Kota Anggap Wajar Corona di Bekasi Tinggi karena Dekat Jakarta

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Sumber :
  • VIVA/ Dani.

VIVA - Tingginya penyebaran COVID-19 di Kota Bekasi dinilai karena penularan dari Jakarta. Itu sebabnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menganggap wajar kalau daerahnya menjadi yang tertinggi kasus positif corona di Jawa Barat.

Tuding Pj Gubernur Jawa Barat Tidak Netral saat Pemilu 2024, Hakim MK: Tak Ada Saksinya

"Menurut saya wajar kalau paling tinggi karena dekat sama Jakarta," katanya kepada wartawan Rabu, 12 Agustus 2020.

Baca juga: Dokter hingga Juru Parkir Puskesmas di Kota Bogor Positif COVID-19

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Wilayah DKI Jakarta dinilai sebagai episentrum penyebaran COVID-19. Sebab, mobilitas warga Kota Bekasi yang bekerja di DKI Jakarta cukup tinggi. "Memang dari awal sudah begitu," katanya.

Sebenarnya, kata Rahmat, data Pemprov Jawa Barat itu melihat dari data akumulatif. Artinya, kalau mengacu dari data yang di-input pasien yang ada di rumah sakit bakal penuh.

Warga Dikejutkan Penemuan Mayat Bayi Laki-laki di Kali Cikeas

"Ya enggak gitu, kalau dibilang 680 pasien, rumah sakit penuh. Karena kan kapasitas kita cuma 117," katanya.

Meski demikian, Rahmat tak mau ambil pusing. Sebab, kata dia, prasarana Kota Bekasi dalam penanganan kasus COVID-19  sudah memadai.

"Sangat bagus dalam mengantisipasi baik yang diisolasi maupun yang dirawat," katanya.

Berdasarkan data corona.bekasikota.go.id per 12 Agustus 2020, secara akumulatif orang terkonfirmasi positif sebanyak 614 orang.

Pasien yang meninggal dunia mencapai 39 orang. Untuk yang dirawat menjadi 21 pasien. Sedangkan yang sembuh mencapai 543 orang. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya