Gunung Sinabung Masih Erupsi Terus dan Kembali Semburkan Awan Panas

Gunung Sinabung erupsi kembali,
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara terus menunjukan aktivitasnya dengan kembali erupsi pada Jumat petang, 14 Agustus 2020. Erupsi ini adalah yang kedua kali dalam satu hari.

Status Gunung Ruang Turun Jadi Siaga, Bandara Sam Ratulangi di Manado Kembali Beroperasi

Dalam erupsi ini, Gunung Sinabung menyemburkan abu vulkanik setinggi 4.200 meter. Masyarakat diminta tetap waspada dan berhati-hati.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 9 menit 40 detik," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Badan Geologi dan PVMBG, Armen Putra kepada VIVA.co.id, Jumat petang, 14 Agustus 2020.

Aktivitas Gunung Ruang Mereda, Operasional Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal

Baca Juga: Erupsi Sinabung, Warga di Hulu Sungai Waspada Bahaya Lahar

Erupsi Gunung Sinabung ini, sudah empat kali terjadi hari ini. Pertama pada Pukul 10.30 WIB dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi ?2.100 meter. Pun, erupsi kedua pada pukul 14.25 dengan tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

"Awan panas letusan ke arah tenggara sekitar 1500 meter dan ke arah selatan sekitar 500 meter," ujar Armen. 

Lalu, erupsi kembali pada pukul 14.55 WIB. Meski demikian, status Gunung Sinabung level III atau Siaga. 

Armen mengingatkan, agar masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi.

"Kemudian, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara," ujar Armen.

Armen mengatakan jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah. Kemudian, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya