Walaui 'Dikeroyok', PDIP Dicap Partai Paling Siap Tarung di Surabaya

Pelantikan pengurus Anak Ranting PDIP di Surabaya
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini belum mengumumkan pasangan calon untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Surabaya. Sementara paslon lain untuk pilkada di daerah Jatim sudah diumumkan. Kendati begitu, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menilai bahwa PDIP adalah partai paling siap bertarung di wilayah Jatim itu.

Pelanggaran Netralitas ASN Diprediksi Naik 5 Kali Lipat di Pemilu 2024

Pendapat Surokim didukung sejumlah hal. Di Kota Pahlawan, PDIP memang sejak lama merajai. Pada Pemilihan Legislatif 2019, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu meraih posisi terbanyak yaitu 15 kursi. PDIP juga berhasil mengantarkan kadernya menjadi Wali Kota Surabaya termasuk Tri Rismaharini alias Risma selama dua periode. 

"PDIP jelas sangat siap. Kalaupun PDIP berjuang sendiri melawan koalisi besar (Machfud Arifin), itu tidak jadi masalah. Tidak ada istilah koalisi gajah lawan semut di Pilwali Surabaya. Ini gajah lawan gajah," kata Surokim di Jatim pada Sabtu, 15 Agustus 2020. 

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Baca Juga: Dukungan Terus Mengalir, Poster Bebaskan Jerinx Dipajang di Bali

Menurut dia, wajar PDIP belum mengumumkan jagoannya di Pilwalkot Surabaya. "Memang ini plus-minus kalau sampai saat ini PDIP belum beri rekomendasi. Plusnya, PDIP bisa menyembunyikan peta kekuatannya, yang membuat lawannya menjadi buta terhadap kekuatan dan strategi PDIP. Kan sudah terbukti, hingga sekarang pak Machfud Arifin belum menentukan siapa wakilnya, itu salah satunya karena menunggu calon PDIP," ujar Surokim.

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

Minusnya pada masa pandemi COVID-19 ini model kampanye berbeda dibanding sebelumnya yang memungkinkan pengumpulan massa. ”Ini masa pandemi. Butuh waktu lama untuk sosialisasi karena harus benar-benar patuh protokol kesehatan,” kata dia.

Menurutnya, sejumlah faktor bagaimana kekuatan dan kesiapan PDIP di Pilkada Surabaya yang tidak bisa dipandang remeh. Pertama, faktor sejarah dalam pemilu langsung, di mana PDIP selalu menang di Surabaya. ”Ini bisa mempengaruhi warga untuk memilih lagi,” ujarnya. 

Kedua, karakteristik warga Kota Surabaya yang identik dengan kota perjuangan bisa digarap PDIP dengan baik. "Lihat saja, PDIP selalu mengusung jargon gotong-royong. Meski pemilih di Surabaya sangat heterogen, tetapi gotong royong itu bisa masuk ke masyarakat langsung," papar Surokim. 

Rata-rata selama ini berdasarkan statistik kajian pemilu, pemilih partai yang patuh pada rekomendasi partai dalam pilkada hanya sekitar 30-50 persen. "Tapi PDIP berbeda. Loyalitas orang yang memilih PDIP untuk mengikuti rekomendasi PDIP di Pilkada bisa tembus 60 persen," kata dia.

Di Pilkada Surabaya, PDIP dipastikan akan "dikeroyok" tujuh partai yaitu NasDem, PKB, Gerindra, Golkar, PAN, PPP, dan PKS. Koalisi ini sudah bersepakat untuk mengusung mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin. Kini, Machfud tengah menggodok sejumlah nama yang akan mendampinginya sebagai bakal calon wakil wali kota Surabaya. 

Baca juga: Kasus Corona di Tangerang Naik Pesat Disebut Terpapar dari Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya