Pos Indonesia Dinilai Percepat Penyaluran Bansos Tunai hingga Pelosok

Pos Indonesia.
Sumber :

VIVA – Sejumlah perwakilan masyarakat daerah melakukan webinar sebagai bentuk apresiasi pada PT Pos Indonesia karena membantu menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) pada masyarakat yang terkena dampak COVID-19.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Webinar yang dilakukan sejak 13-30 Juli 2020 ini menghadirkan organisasi pemuda juga perwakilan dari PT Pos Indonesia. Setidaknya ada 12 daerah yang menyampaikan apresiasinya seperti Riau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawasi Selatan, Kalimantan Utara, Sumatera Selatan, Maluku, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung, Banten, Maluku Utara dan Sulawesi Utara.

Dalam webinar tersebut disampaikan beberapa hal, seperti Kepala Kantor Pos Palembang, Risdiyanti yang menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan BST baru-baru ini untuk periode April-Mei-Juni, yang kini sudah memasuki tahap ketiga dibayarkan pada bulan Juli 2020, dimana setiap bulannya Masyarakat atau Keluarga Penerima merupakan mereka yang terdampak langsung dari Pandemi COVID-19, dengan total bantuan sebesar Rp600 ribu.

Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas

“Perlu kami sampaikan, bahwa BST ini bukan untuk perorangan melainkan dihitung satu keluarga atau per-KK, dan Alhamdulillah semuanya sudah kita salurkan dan berjalan sebagaimana mestinya, Alhamdulillah sejak 5 Juli lalu sudah kita salurkan dan sekarang sudah mencapai 98 persen,” kata Risda dalam keterangan tertulisnya, Senin, 17 Agustus 2020.

Baca juga: Putus Penularan Covid-19, Pos Indonesia Sinergi dengan Banyak Lembaga

Otto Hasibuan: Rakyat Dituduh Pilih Prabowo-Gibran karena Bansos, Ini Sangat Menyakitkan!

Ketua Masika ICMI Orwil Sumsel yang juga merupakan Staf Ahli Walikota Palembang, Donny Meilano, pun menuturkan, apa yang dilakukan PT Pos Indonesia sudah sangat baik dan optimal, serta mempermudah masyarakat penerima BST dalam mengakses hak-hak mereka sebagai masyarakat terdampak pandemi COVID-19 ini.

“Ada hal yang menurut kami juga mesti menjadi catatan penting bagi PT Pos bahwa tetap proaktif menjaga sosial distancing, jangan sampai nanti justru ada klaster baru kasus COVID-19 dari PT Pos Indonesia karena ceroboh dalam aktivitas penyaluran BST yang sangat kompleks masyarakat penerima, cukuplah beberapa perusahaan di Palembang yang sudah terpapar seperti Pegawai PT Pusri, BSB, bahkan Kampus Perguruan Tinggi, ini sekedar masukan,” ujar Donny.

Dalam Webinar yang dilakukan di Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Sosial Luwu, Masling Malik mengatakan ada 23.641 KK di daerahnya yang menerima BLT program Kemensos tersebut. 

"Tak sedikit warga penerima BST tinggal di pedalaman. Dengan kerjasama PT Pos Indonesia ini, penyaluran BST bisa lebih cepat dilakukan karena didukung dengan jaringan yang luas dari PT Pos Indonesia. Saya support buat teman-teman PT Pos karena penyalurannya ini dilakukan hampir di setiap desa, bahkan yang jauh ke pedalaman,” ucapnya.

Seperti diketahui, penyaluran BST dilakukan sesuai Keputusan Presiden No. 12/2020 tentang penetapan bencana non-alam terkait penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional. Melalui Kementerian Sosial, pemerintah menyalurkan bantuan sosial sembako dan bantuan sosial tunai (BST) bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh wilayah Indonesia, melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) dan Himbara. Dengan bantuan dari pemerintah diharapkan mampu mengurangi beban ekonomi, dan memenuhi kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak.

Dengan jaringan dan sumberdaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Pos Indonesia dan Bank Himbara telah menyalurkan BST Kementerian Sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama 3 tahap yakni pada bulan April, Mei, dan Juni 2020, dengan nilai Rp600 ribu/bulan/KPM kepada sebanyak 9 juta KPM.

Untuk mengakselerasi penyaluran BST, atas perintah Menteri Sosial Juliari P. Batubara. Pos Indonesia melakukan sejumlah terobosan yakni pertama, penyaluran melalui pelayanan di luar Kantor Pos (komunitas). Antara lain kantor desa, kantor kelurahan, sekolah, dan lainnya yang mendekatkan layanan kepada KPM dan dalam rangka mematuhi protokol kesehatan agar menghindari antrean dan kerumunan.

Kedua, penyaluran melalui pengantaran langsung ke rumah KPM, khususnya kepada KPM yang tidak bisa hadir di kantor pos dan Komunitas karena alasan tertentu seperti disabilitas, KPM yang lanjutan usia, sakit, dan lokasi KPM yang Jauh untuk mengakses lokasi pembayaran.

Ketiga, memperpanjang durasi layanan, yakni dari pagi hingga selesai dan hari libur. Dan terakhir, meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan kelurahan, TKSK, lembaga sosial kemasyarakatan, Pemerintah Daerah serta unsur aparat pengamanan.

Proses penyaluran di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) akan dibayarkan sekaligus untuk tiga tahap. Hal ini dimaksudkan agar proses salur lebih efektif, memudahkan dan meringankan KPM (menghindari timbulnya ongkos dan waktu untuk berangkat dan pergi dari rumah ke lokasi distribusi BST).

PT Pos juga melakukan penyaluran BST ke daerah dengan kategori khusus, yaitu daerah pesisir dan pulau-pulau kecil, terpencil, dan/atau perbatasan antar negara (daerah 3T: terluar, terpencil, dan terdepan) juga daerah yang memiliki keterbatasan akses geografis dan infrastruktur tunai.

Banyak KPM terdampak COVID-19 yang merasa sangat terbantu dengan BST. Mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah yang telah memperhatikan kondisi mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya