Anindya Bakrie: Prinsip Sociopreneurship adalah Empati

Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya N. Bakrie (kanan) dan Sandiaga Uno dalam acara Tasyakuran Satu Dekade Bakrie Amanah.
Sumber :

VIVA – Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya N. Bakrie menegaskan dalam perjalanan 10 tahun Bakrie Amanah hingga hari ini, prinsip yang selalu dikedepankan dalam kinerja di dalamnya itu tidak lain adalah soal kebajikan dan empati.

Indonesian Economy Has Strength to Face Middle East Crisis

Sebab, hal itu merupakan sesuatu yang sebenarnya juga harus diselaraskan oleh para pengusaha. Selain mencari aspek profit dan keuntungan di dalam kinerja bisnis dari sektor-sektor usaha yang dijalaninya.

"Karena social entrepreneurship itu jantungnya adalah empati, di mana kita bisa menjadi pengusaha, tapi tetap mempunyai manfaat untuk masyarakat luas dan lingkungan hidup," kata Anindya dalam telekonferensi, Selasa 18 Agustus 2020.

Anindya Bakrie: Ekonomi RI Kuat Hadapi Krisis Timur Tengah

Baca juga: Usia 10 Tahun, Bakrie Amanah Beri Manfaat di 18 Provinsi

Karenanya, pria yang karib disapa Anin itu menegaskan, aspek yang harus dikedepankan dalam upaya-upaya menjalankan wadah social entrepreneurship semacam Bakrie Amanah ini, juga harus bisa mencakup berbagai aspek terkait lain di dalamnya.

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

"Karena sebenarnya ini lebih multidimensi, sebab bukan saja menargetkan aspek ekonomi semata tapi juga menargetkan aspek sosial dan lingkungan hidup yang juga harus seimbang," ujarnya.

Anindya menilai, hal semacam itu masih memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan ke depan, khususnya di Indonesia. Sebab, upaya sociopreneurship apapun yang dilakukan, manfaat sosialnya selalu akan terasa lebih besar karena pihak-pihak yang membutuhkan manfaat dari hal itu juga memang cukup banyak di Indonesia.

Apalagi, lanjut Anindya, di zaman krisis multidimensi seperti saat ini, di mana ada krisis kesehatan dan krisis multidimensi lainnya, maka peluang sociopreneurship semacam itu tentunya juga akan lebih banyak.

Karenanya, wadah sociopreneur semacam Bakrie Amanah ini juga akan sangat bermanfaat sekali untuk dikembangkan, di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini di mana banyak sekali orang yang tengah membutuhkan bantuan.

"Misalnya di aspek krisis kesehatan, itu kan ada peningkatan bisnis hand sanitizer, APD, masker, itu tumbuhnya bisa 10 sampai 50 kali lipat," kata Anindya.

Selain itu, banyak lagi usaha bisnis yang justru bisa berkembang baik saat pandemi COVID-19 melanda dunia dan Tanah Air ini.

"Kemudian terdapat kenaikan 66 persen di masa pandemi COVID-19, ini pada sektor belanja online produk-produk grocery seperti misalnya bawang, beras, dan produk-produk 'fresh' lain," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya