BP2MI Duga Ada Oknum Berkuasa Terlibat Penyelundupan TKI Ilegal

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani
Sumber :
  • VIVA/Ngadri

VIVA – Penyelundupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) hingga saat ini masih terjadi. Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga rawan terjadinya penyelundupan TKI ilegal.

WNA Italia Berhasil Ditangkap Kasus Penyelundupan Manusia

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan bahwa Kalbar merupakan pintu masuk dan keluar tenaga kerja migran, sehingga rawan terjadinya penyelundupan TKI ilegal. Dan perlu adanya penanganan yang serius dari satgas pemberantasan pekerja migran ilegal.

"Keberangkatan para pekerja migran Indonesia yang ilegal ini lebih banyak dilakukan oleh sindikat, para sindikat ini komplotan yang memiliki modal yang diduga dibekingi oknum-oknum yang memiliki kekuasaan. Tapi, siapapun oknum-oknum tersebut yang berkomplot mendapatkan uang dengan cara kotor adalah musuh negara," kata Benny Rhamdani kepada VIVA.co.id di Pontianak pada Senin, 24 Agustus 2020.

Haiti Bergejolak, 5 Imigran Tewas di Perairan Puerto Rico

Ia mengatakan, bahwa oknum-oknum yang hanya berorientasi mendapatkan keuntungan adalah pengkhianat negara. Dan negara tidak boleh kalah, negara harus hadir dalam menghadapi sindikat pengiriman migran ilegal. Dan untuk memberantas migran ilegal BP2MI sudah membentuk satgas pemberantasan migran ilegal.

"Saya berharap, satgas pemberantasan migran ilegal yang sudah dibentuk bisa bekerja efektif dengan semua stakholder yang ada di daerah. Baik kepolisian,TNI dan masyarakat," kata Benny.

Dua Warga Meksiko Jadi Tersangka atas Kematian 51 Migran di Texas

Baca juga: Sudah Ada 23,5 Juta Penduduk Dunia Terinfeksi COVID-19

Lebih lanjut, kata Benny, penempatan tenaga kerja migran Kalbar ada 100 ribu, namun yang bermasalah hampir 3.000 orang. Dan Kalbar tercatat daerah yang rawan terjadinya pengiriman tenaga kerja migran ilegal. "Saya meminta kepada UPT BP2MI Kalbar untuk melakukan penekanan kepada tenaga kerja dengan cara yang legal," ujarnya.

Dia pun mengatakan, jumlah pekerja migran Indonesia ada  3,7 juta yang terdata di dalam sistem, dan data yang ada di World Bank secara keseluruhan ada 9 juta. Kemudian ada 5,3 juta yang berangkat secara ilegal di 150 negara di dunia," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya