Salah Satu Peneror Bom Molotov Kantor PDIP Bogor Anggota FPI

Kepolisian Daerah Jawa Barat memperlihatkan tujuh orang tersangka peneror bom molotov kantor PDIP Bogor dalam konferensi pers di Bandung, Selasa, 25 Agustus 2020.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Kepolisian Daerah Jawa Barat mengungkapkan bahwa dari tujuh pelaku teror bom molotov kantor sekaligus kediaman Wakil Ketua PDIP Kabupaten Bogor Rosenfield Panjaitan, pada Selasa, 28 Juli 2020, merupakan anggota ormas Front Pembela Islam (FPI).

Detik-detik 2 Kelompok Pemuda Bentrok di Sawah Besar, Pakai Busur Panah hingga Molotov

"Ada dua yang dari ormas FPI, menurut pengacaranya. Intinya kami profesional dalam menjalankan penyidikan, enggak melihat dari mana dia; perbuatannya cukup bukti, kita amankan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol CH Patopoi, Selasa, 25 Agustus 2020.

Patopoi mengungkapkan, diduga ada 14 orang yang terlibat dalam aksi teror itu dan aparat berjanji menangkap semuanya. Sekarang yang ditangkap dan ditahan baru tujuh orang, sementara sisanya masih diburu. Polisi mengimbau mereka segera menyerahkan diri karena semua data profil mereka telah dicatat.

Polisi Buru Pelaku Pengancaman terhadap Ketua GP Ansor Lampung

Baca: Munarman 'Belum Punya Informasi' Anggota FPI Ditangkap karena Molotov

Para pelaku yang sudah ditangkap kini ditahan di Markas Polres Bogor, di antaranya AS, MP, AS, S, NM, MRR, AK. Mereka dijerat pasal pasal 187 dan dan 406 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Rumah Ketua GP Ansor Lampung Kembali Dilempar Bom Molotov

"Kami persilakan dijenguk keluarga, karena setelah diamankan itu kami beri tembusan ke keluarga, RT, RW dan desa setempat. Jadi tidak mungkin kami menangkap tanpa barang bukti dan tembusan kepada keluarga tersangka. Untuk menjenguk memang saat ini masih pendalaman penyidikan kepada tersangka," ujarnya. (ase)

18 Orang Ditangkap Buntut Bentrok Pakai Busur Panah Hingga Molotov

Bentrok di Sawah Besar Pakai Busur Panah hingga Molotov, 18 Orang Ditangkap

Pemeriksaan intensif masih dilakukan terhadap 18 pemuda.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2024