BPIP: Institut Agama Islam Negeri Berperan dalam Membina Kerukunan

Seminar Nasional Moderasi Beragama Dan Kerukunan di Kampus IAIN Curup, Senin (24/8).
Sumber :

VIVA – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengapresiasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup, Bengkulu dalam pembinaan kerukunan dan toleransi beragama. Kerja nyata berlandaskan Pancasila tersebut diharapkan menjadi contoh bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia. 

Pentingnya Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Santri

"PTKIN di daerah masing-masing berperan dalam mendorong kerukunan nasional dari bawah," ujar Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam Seminar Nasional Moderasi Beragama Dan Kerukunan di Kampus IAIN Curup, Senin (24/8). Pihak kampus dan masyarakat setempat dikenal sudah lama hidup rukun meski memiliki agama yang berbeda-beda. Hal baik tersebut bisa menjadi inspirasi publik secara luas. 

"Kita harus mempertahankan kerukunan nasional dan kesatuan Indonesia," cetus Yudian. Secara khusus, Kepala BPIP menilai IAIN Curup sudah sangat tepat menjalankan visi dan program "Islam Moderasi". 

Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan Buntut Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

"Tugas lain sampai kita kesampingkan, dan kita langsung menjalankan IAIN sebagai jantung utama tugas Kementerian Agama," terang Yudian. Yudian melanjutkan bahwa Kementerian Agama dan BPIP sama-sama berusaha mewujudkan cita-cita negara Pancasila. Agar masyarakat bisa hidup rukun," imbuhnya.

Yudian berharap IAIN Curup terus berbenah lebih baik lagi, khususnya dalam bidang administrasi dan SDM. Peningkatan kompetensi personalia adalah syarat mutlak kualitas kampus. Terlebih saat ini IAIN sedang dalam peningkatan status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). “Hal ini perlu, dan dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas dari kampus ini sendiri," tandas Yudian.

PSI Janji Sahkan RUU Kerukunan Beragama Jika Masuk Parlemen

Berkaitan dengan Pancasila yang juga berlandaskan pada nilai-nilai agama, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila menciptakan tata keadaban publik.

"Nilai-nilai Pancasila sebagai pemandu kehidupan bersama dalam menciptakan tata keadaban publik. Sementara tata keadaban publik menjadi acuan dalam merawat Bhinneka Tunggal Ika," jelas Benny. Selain itu Benny menekankan bahwa setiap komponen harus memperluas pandangan inklusif atau terbuka serta visi kaum beragama untuk membangun pergaulan agama yang lebih manusiawi dan untuk meredam potensi-potensi kekerasan umat beragama.

Kebijakan dalam kemajuan teknologi pada zaman sekarang juga harus diperhatikan. Menurut Benny, mengarusutamakan nilai keluarga dalam media massa, media sosial, dan televisi juga penting. "Mengarusutamakan Pancasila menjadi gugus insting yang memengaruhi cara berpikir, bertindak, bernalar, dan berelasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tegas Benny.

Penghargaan "Desa Moderasi Beragama dan Kebangsaan”

Desa Sindang Jati.

BPIP pun telah memberikan penghargaan "Desa Moderasi Beragama dan Kebangsaan" terhadap Desa Sindang Jati, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. 

Sebagai informasi, Desa Sidang Jati dihuni masyarakat dengan empat agama berbeda, Islam, Katolik, Kristen dan Budha. Namun mampu hidup rukun dan saling membantu dalam perhelatan perayaan keagamaan dan kenegaraan.

Desa Sindang Jati juga desa percontohan kampus IAIN Curup dalam kategori moderasi yang berkebangsaan. “Penghargaan ini kita berikan sebagai wujud pembumian kerukunan umat beragama. Artinya, masyarakat bisa hidup rukun dengan landasan Pancasila," buka Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam seminar nasional yang berlangsung di kampus IAIN Curup, Senin (24/8). 

BPIP berharap Desa Sindang Jati bukan satu-satunya desa percontohan moderasi beragama dan kebangsaan. "Sehingga jika sudah dari bawah yakni dari desanya, itu sama dengan akar. Kalau sudah dibumikan dan dikuatkan, maka akan sulit ditumbangkan," jelas Yudian.

Kepala BPIP meminta Desa Sidang Jati mampu terus bertahan dan dicontoh desa lainnya. Mengutamakan semangat toleransi dan gotong royong dalam membangun negara. "Sangat  penting untuk mengarusutama nilai kerukunan beragama dalam mengamalkan Pancasila. Semoga Moderasi Beragama dan Kerukunan tetap tumbuh dan berkembang di Indonesia demi terwujudnya cita-cita bangsa, tutup Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Nifari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya