Jokowi Minta Kepala Daerah Buat Kebijakan COVID-19 Harus Sesuai Sains

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Presiden Joko Widodo bersyukur karena tingkat kesembuhan secara keseluruhan para pasien COVID-19 di Indonesia tergolong baik. Tingkat kesembuhannya mencapai 70 persen, artinya di atas rata-rata angka kesembuhan secara global, yakni 68 persen.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

"Sampai saat ini di Indonesia positif 155.000, tapi kita patut bersyukur yang sembuh 111.000, sudah 70 persen sembuh," kata Jokowi saat memberi pengarahan di Posko Penanganan Covid-19 Banda Aceh, Selasa, 25 Agustus 2020.

Presiden kembali mengingatkan tentang pengendalian penularan virus berbahaya itu. Daerah-daerah, katanya, berperan penting menekan kasus agar tidak terus bertambah.

Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas

Baca: Terpapar COVID-19, Petugas Swab di Aceh Barat Kosong

Untuk Provinsi Aceh, Jokowi memuji kasus positif COVID-19 di Bumi Serambi Mekkah terkategori rendah ketimbang daerah-daerah lain. Dia mewanti-wanti sekalian para kepala daerah agar membuat kebijakan yang rasional dan terukur serta berbasis data dan pertimbangan ilmiah.

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi

"Tolong sekali lagi, dalam setiap mengambil kebijakan, baik gubernur, bupati, wali kota, tolong merujuk kepada data-data sains, pada saran-saran para saintis, sehingga keputusannya merupakan keputusan yang memiliki data dan bisa diterapkan di lapangan," pinta Jokowi.

"Mumpung masih sangat sedikit dan sangat kecil, selesaikan secepat-cepatnya: tes masif, pelacakan agresif, isolasi ketat—kuncinya di situ. Saya senang Aceh Timur memiliki PCR test," katanya.

Di Aceh, total kasus positif COVID-19 sejak mencuat di daerah itu berjumlah 1.241. Jokowi juga kerap mengingatkan bahwa penanganan COVID-19 paling efektif adalah berbasis lokal.

"Dicegah jangan sampai tambah lagi. Diisolasi. Dan memang strategi yang paling pas dari beberapa provinsi kabupaten/kota adalah strategi intervensi berbasis lokal," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya