Satgas COVID-19 Tegaskan Rapid Test Bukan Alat Diagnosis Virus Corona

Intip Proses Drive Thru Rapid Test Covid-19 (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menegaskan rapid test atau tes cepat untuk mengetahui penularan virus bukan alat ukur utama mengetahui terpaparnya virus corona. Menurut dia, rapid test yang digunakan banyak kalangan hanya untuk mengetahui reaksi awal ketika sampel darah diambil.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Baca Juga: Bertambah 2.447, Kasus Corona di Indonesia kini 157.859

"Fungsi dari tes cepat sejak awal bukan diagnosis, tapi screening kalau ada yang reaktif maka dilanjutkan tes usap melalui PCR," kata Juru Bicara Satgas Wiku Adisasmito, Selasa, 25 Agustus 2020.

Fakta-fakta Doni Monardo Pernah Jadi Ketua Satgas COVID-19

Wiku menegaskan, penggunaan tes cepat masih terus dievaluasi. Hingga saat ini pun, kata dia, alat tes cepat yang dimiliki Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diketahui juga berasal dari donasi.

"Kami di Satgas sedang melakukan 'review' terhadap penggunaan tes cepat," ujarnya.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Adapun alat rapid test yang dimiliki BNPB sebanyak 1.172.100 unit. Belakangan di Indonesia, alat tersebut dijadikan sejumlah pihak untuk mengukur seseorang dari virus, selain tes PCR atau swab test.
 

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Kasus konfirmasi positif COVID-19 di DKI Jakarta kembali meningkat. Per Rabu 13 Desember 2023 tercatat ada sebanyak 131 kasus baru sehingga total kasus aktif 365 kasus.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2023