Jubir Presiden Sebut Influencer jadi Jembatan Komunikasi Pemerintah

Juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman.
Sumber :
  • Fikri Halim

VIVA – Influencer sempat menjadi pembahasan, setelah Presiden Joko Widodo mengundang mereka ke Istana beberapa waktu lalu. Apalagi diakui pihak Istana, memang ada anggaran yang dikeluarkan untuk para influencer.

Kiky Saputri: Nyari Buzzer 02 yang Jelekin Paslon 03 & 01 Tapi Gak Nemu

Pengaruh mereka di media sosial dianggap mampu menyampaikan pesan secara efektif. Namun belakangan menjadi polemik.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, para influencer ini tidak bisa ditampik lagi ketika zaman sudah masuk pada era transformasi dan demokrasi digital.

Anies Baswedan: Kalau Kemarin Pakai Buzzer Gak Babak Belur Kayak Begini

Sehingga di masa sekarang, para influencer digunakan untuk menyampaikan suatu kebijakan pemerintah termasuk pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma'ruf Amin. Fadjroel bahkan menilai, influencer adalah kunci pemimpin opini di era digital.

"Pada konteks pemerintahan demokrasi, kelas menengah, kelompok sosial yang sangat aktif di dunia digital, selalu dibutuhkan sebagai jembatan komunikasi kebijakan pemerintah dengan seluruh warga. Oleh karenanya dalam era masyarakat digital, para aktor digital yang merupakan key opinion leaders di banyak negara demokrasi sangat aktif mengambil peran penting dalam komunikasi kebijakan publik," kata Fadjroel dalam keterangan tertulis, Senin, 31 Agustus 2020.

Debat Panas! Qodari ke Guntur Romli: Kalau Gak Ngerti Survei Gak Usah Banyak Omong

Baca juga: RUU MK Lanjut Dibahas, Rekrutmen Hakim Diharap Semakin Baik

Mantan aktivis 98 ini mengatakan, influencer adalah suatu keniscayaan. Para influencer dipastikan bakal terus berkembang dan mengambil peranan penting ke depan. Contohnya pada isu-isu sosial, ekonomi dan politik sehingga peran mereka juga digunakan oleh negara.

"Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa Indonesia harus melakukan transformasi digital sebagai prasyarat transformasi ekonomi dan demokrasi digital," katanya.

Karena influencer adalah bagian penting dalam demokrasi di era digital saat ini, Fadjroel mengatakan strategi kebijakan juga bisa dikomunikasikan melalui mereka.

"Oleh karenanya, banyak bagian dari strategi kebijakan yang perlu berpijak pada sistem dan masyarakat digital," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya