- VIVA/Farhan Faris
VIVA – TNI dan Polri terus melakukan kegiatan gerakan ketahanan pangan demi menjaga ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional serta perekonomian rakyat kecil, khususnya petani di tengah situasi pandemi COVID-19. Kini, kegiatan menanam bibit jagung dan pangan dilakukan di lahan 350 hektare Desa Manyingsal, Subang, Jawa Barat pada Kamis, 3 September 2020.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Agus Andrianto, mengatakan, kegiatan ketahanan pangan ini sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Karena, menurut dia, dampak dari wabah Corona bukan hanya kesehatan.
“Sesuai arahan Bapak Presiden dan Bapak Kapolri, dampak COVID-19 tidak hanya kesehatan saja. Tetapi, dampak ekonomi juga dirasakan masyarakat,” kata Agus di Subang, Jawa Barat.
Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan 2021, Jokowi Anggarkan Rp104,2 Triliun
Oleh karena itu, Agus mengatakan, TNI dan Polri bekerja sama dengan Alumni Akabri (Altar) 89 berusaha memanfaatkan lokasi-lokasi yang bisa digunakan untuk ketahanan pangan guna memberi kesejahteraan kepada masyarakat.
Selain itu, kata Agus, langkah ini sebagai upaya mendukung program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional. Makanya, kegiatan ketahanan pangan melibatkan pemerintah, petani, dunia usaha, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan partisipasi masyarakat.
"Kabupaten Subang sangat memungkinkan untuk melakukan pembudidayaan lahan dalam rangka membangun ketahanan pangan. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkontribusi kepada negara dalam menjawab peringatan FAO terkait krisis pangan dunia,” ujarnya.
Namun, Agus berharap, program ketahanan pangan ini tidak hanya dilakukan selama masa pandemi COVID-19. Akan tetapi, harus terus berlanjut demi mewujudkan ketahanan pangan nasional cukup bahkan bisa mengekspor hasil produksinya dengan memanfaatkan teknologi pertanian.
“Harapannya Indonesia ini betul-betul tangguh dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada, kita punya lahan darat cukup luas, laut yang jauh lebih luas dari daratan. Ini kalau diberdayakan dengan optimal, sinergitas semua pihak tentu kita bisa mewujudkan apa yang kita harapkan,” tutur dia.
Di samping itu, Agus berkelakar program ketahanan pangan ini juga bisa menjadi persiapan bagi para anggota TNI dan Polri apabila nanti memasuki masa pensiun. Ternyata, kata dia, peluang di sektor pertanian ini luar biasa apalagi didukung teknologi yang baik.
“Tentunya program ketahanan pangan menjadi kesempatan bagi kami belajar mempersiapkan diri, karena masa pensiun pasti terjadi,” katanya.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Bupati Subang, Ruhimat dan perwakilan dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Altar Akabri 89 juga menyediakan 2.000 paket bantuan sosial dan masker. Paket kebutuhan bahan pokok itu dikhususkan untuk petani yang terkena dampak ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Pemberian bantuan alat pertanian berupa empat unit traktor, tujuh unit alat penanam jagung otomatis, cangkul, garpu, dan pompa air. Tidak lupa, Altar 89 juga melakukan perbaikan jalan menuju Desa Manyingsai agar distribusi hasil pertanian tidak terhambat. (art)