Angka Kematian Akibat COVID-19 Meroket, Pembuat Peti Mati Banjir Order

Pemakaman jenazah akibat COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Pandemi COVID-19 membuat angka kematian terus meningkat. Di satu sisi, kematian merupakan duka bagi keluarga, namun di sisi lain justru memberi penghidupan untuk sejumlah orang, termasuk bagi pembuat peti jenazah.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Seorang pembuat peti mati bernama Erman mengaku sudah dua tahun bekerja sebagai pembuat peti mati di Yayasan Sahabat Duka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Baca juga: 37 Bakal Calon di Pilkada Serentak 2020 Positif COVID-19 

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

Ia mengaku pesanan peti mati meningkat saat wabah COVID-19 masuk ke Indonesia. Terlebih saat adanya protokol pemakaman pasien COVID-19 yang mewajibkan menggunakan peti mati.

Erman pun memutuskan untuk fokus membuat peti mati selama pandemi dan meninggalkan pekerjaan sambilannya sebagai tukang ojek online. Dalam sehari permintaan bisa mencapai 20 peti.

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

"Tadinya saya ojek, lama-lama masuk COVID-19 ini jadi saya lari ke peti. Ya lumayan menguntungkan. Ada peningkatan pesanan peti hampir 20 lebih," kata Erman dalam wawancara di akun Youtube tvOneNews.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, per tanggal 6 September kemarin terjadi peningkatan sebanyak 85 kasus meninggal dunia, sehingga jumlah pasien meninggal karena virus corona hingga kini mencapai 8.025 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya