DPR Minta Pemerintah Gratiskan Vaksin COVID-19 ke Warga Tak Mampu

Ilustrasi Vaksin COVID-19
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Anggota Komisi VI DPR, Marwan Jafar meminta agar pemerintah melalui BUMN memberikan vaksin COVID-19 secara gratis kepada masyarakat yang secara ekonomi kurang beruntung.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Menurutnya, pemberian vaksin COVID-19 secara gratis itu tidak hanya kepada masyarakat yang terdaftar BPJS Kesehatan. Tetapi juga harus diberikan kepada masyarakat informal yang kurang mampu.

"Bagi masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi harus diberikan secara gratis. Tidak hanya yang masuk BPSJ kesehatan, tapi juga kepada BPJS ketenagakerjaan, penerima Bansos, BLT (bantuan langsung tunai), tukang gorengan, juga termasuk wartawan," kata Marwan, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Bio Farma, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 10 September 2020

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Baca juga: Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung Positif Corona

Pemberian vaksin COVID-19 secara gratis kepada masyarakat kurang mampu, kata Marwan, sebagai bukti bahwa negara hadir di tengah-tengah pandemi. Sehingga masyarakat Indonesia tidak khawatir tak mampu mengakses vaksin.

Terpopuler: Prediksi Putusan MK atas Sengketa Pilpres, Iran Samakan Drone Israel dengan Mainan

"Itu membuktikan bahwa negara harus hadir. Jadi penekanan saya soal keberpihakan kepada masyarakat yang kurang beruntung," ujar Marwan.

Marwan juga menambahkan, pemerintah juga harus transparan terhadap keselamatan dalam mengkonsumsi vaksin tersebut. "Lalu soal keselamatan, kalau ada masalah harus transparan dan harus diumumkan kepada publik," ujarnya.

Di samping itu, Marwan juga mengatakan, BUMN farmasi juga harus mengantisipasi kekuatan produksi vaksin tersebut. Menurutnya, BUMN farmasi perlu menggandeng perusahaan farmasi raksasa untuk mentransfer teknologi.

"BUMN farmasi harus menggandeng perusahaan raksasa dunia untuk atau transfer teknologi, sekaligus transfer ilmu pengetahuan, sehingga perusahaan BUMN farmasi kita siap secara SDM. Jadi kita bisa mempersiapkan investasi bidang kesehatan," ujar mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya