Eri Cahyadi Ingin Surabaya Jadi Kota Bisnis Kelas Dunia

Bakal Cawali Surabaya Eri Cahyadi berdiskusi bersama para pengusaha di Surabaya
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Bakal calon wali kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan Kota Pahlawan sebagai kota ramah bisnis. Kemudahan berbisnis di Surabaya akan ditingkatkan. Bahkan, ia memiliki gagasan ke depan untuk membangun ekosistem bisnis di Surabaya berkelas dunia.

CIti Gandeng Occam Genjot Kinerja Komunikasi

"A world-class business environment, itulah Surabaya ke depan. Ekosistem bisnis di Surabaya harus kelas dunia. Apa saja itu ekosistem bisnis? Mulai dari SDM, infrastruktur, sistem perizinannya, kesiapan tenaga kerja, dukungan pemerintah, dan sebagainya," kata Eri di hadapan para pelaku usaha Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dikutip VIVA, Jumat, 11 September 2020. 

Baca juga: Dahlan Iskan Tergiur Positif COVID-19 seperti Dialami Machfud Arifin

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet

Selain Eri, hadir pula dalam kesempatan itu pasangannya di Pemilihan Kepala Daerah Surabaya, Armudji. Beberapa tokoh pengusaha yang hadir, di antaranya, bos Maspion Group Alim Markus, Ketua REI Totok Lusida, dan sekitar 100 pengusaha terkemuka Kota Surabaya. Pertemuan berjalan gayeng sekitar 90 menit.

Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya itu mengatakan, diperlukan sinergi antara pemerintah dan pengusaha untuk membangun Surabaya. "Apalagi dalam konteks menghadapi dampak pandemi COVID-19, butuh sinergi pemerintah dan dunia usaha, sehingga kita bisa buka kembali lapangan kerja untuk rakyat,” ujar Eri.

Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas

Dalam kesempatan itu, Eri menyampaikan terima kasih kepada para pelaku usaha yang telah menggerakkan ekonomi rakyat Kota Pahlawan. Berkat investasi kalangan dunia usaha, lapangan kerja pun terbuka. Untuk itu, butuh sinergi pemerintah dan dunia usaha agar daerah terus maju progresif. 

”APBD Surabaya ini sekitar Rp10 triliun. Tapi PDRB Surabaya Rp580 triliun. Artinya, ekonomi di masyarakat yang di dalamnya ada peran pengusaha jauh lebih besar dibanding kemampuan fiskal pemerintah. Artinya pula, ekonomi rakyat akan jeblok jika dunia usaha juga jeblok. Inilah pentingnya membangun sinergi pemerintah dan dunia usaha, agar ekonomi rakyat terangkat,” katanya. 

Eri menyampaikan, ada dua paradigma pemerintah dalam memandang dunia usaha. Pertama, paradigma direct income, yaitu dunia usaha hanya dipandang sebagai kontributor PAD. Kedua, paradigma indirect income, yaitu memandang dunia usaha sebagai penggerak perekonomian yang bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat.

”Saya memilih tidak memandang setiap aktivitas dunia usaha sebagai unit penerimaan yang harus memberikan PAD ke pemerintah. Tapi kita tekankan bahwa aktivitas dunia usaha memberi indirect income, yaitu rakyatnya sejahtera, pendapatan warga melonjak, lapangan kerja terbuka, rakyat bahagia. Itulah tujuan kita ke depan," kata bacawali Surabaya dari PDIP itu. 

Ketua Apindo Jatim, Arief Harsono, mengapresiasi gagasan yang ditawarkan Eri dalam dunia usaha. ”Kami para pengusaha sudah mengenal sosok Pak Eri Cahyadi. Orangnya suka membantu dan selalu memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi seluruh kalangan, termasuk pengusaha,” ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya