KAMI Desak Jokowi Tayangkan Kembali Film Pengkhianatan G-30 S PKI

Din Syamsuddin Saat Deklarasi KAMI Yogyakarta
Sumber :

VIVA – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI Din Syamsuddin mengatakan terkait isu kebangkitan PKI tidak bisa diabaikan begitu saja. Saat ini, kata Din, banyak rakyat Indonesia yang merasa prihatin sekaligus trauma dengan adanya gejala dan gelagat kebangkitan neo komunisme dan PKI Gaya Baru. 

Jokowi akan Terima Kehormatan Loka Praja Samrakshana dari Polri

"Hal demikian tidak lagi merupakan mitos atau fiksi, tapi sudah menjadi bukti. Anak-cucu Kaum Komunis ternyata sudah menyelusup ke dalam lingkaran-lingkaran legislatif maupun eksekutif," ujar Din dalam keterangannya yang dikutip VIVA, Jumat 25 September 2020.

Atas sejumlah tanda-tanda tersebut, Din selaku Presidium KAMI meminta beberapa hal kepada Presiden Joko Widodo. Pertama mendesak Presiden Jokowi dan pemerintahan yang dipimpinnya untuk bertindak serius terhadap gejala, gelagat, dan fakta kebangkitan neo-komunisme dan/atau PKI Gaya Baru yang mulai muncul.

Prabowo dan Jokowi Bertemu Selama 1,5 Jam di Solo, Ada Apa?

Baca juga: Berkas Kasus Djoko Tjandra P-21, Senin Depan Pelimpahan Tahap Dua

"Fakta kebangkitan neo-komunisme sudah nyata dan tidak perlu lagi ditanya, di mana?" kata pria yang juga menjabat sebagai Dewan Pertimbangan MUI ini.

Prestasi Indonesia di Olimpiade dan Paralimpiade 2024 Paris

Kedua, lanjut Din, KAMI mendesak Presiden Joko Widodo dengan kewenangannya sebagai Presiden meminta DPR untuk tidak melanjutkan pembahasan tentang RUU Haluan ideologi Pancasila dan RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Bahkan diharapkan Presiden meminta DPR untuk menarik RUU HIP dari Prolegnas dan tidak memproses RUU tentang BPIP. 

"Ketiga, Presiden Joko Widodo sesuai kewenangan yang dimilikinya menyerukan lembaga-lembaga Pemerintah dan lembaga-lembaga penyiaran publik, khususnya TVRI, untuk menayangkan Film Pengkhianatan G-30 S PKI dan/atau film serupa agar rakyat Indonesia memahami noda hitam dalam sejarah kebangsaan Indonesia," ujarnya.

KAMI lanjut Din, juga meminta mengenai pemberontakan PKI kembali dimasukkan dalam pelajaran sejarah.

"Begitu pula, agar pelajaran sejarah yang menjelaskan noda hitam tersebut diajarkan kepada segenap peserta didik, tidak dikurangi apalagi dihilangkan. Ingat pesan Bung Karno, jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah," ujar Din Syamsuddin. (ren)

Momen pertemuan Prabowo, Jokowi dan Gibran di Solo, Jawa Tengah.

Bertemu Prabowo di Solo, Jokowi: Diskusi Akhir Pekan

Menseneg Pratikno menyebutkan, pertemuan tersebut bertajuk silaturahmi keberlanjutan.

img_title
VIVA.co.id
14 Oktober 2024