Heboh Isu Tsunami 20 Meter, BMKG: Masyarakat Jangan Mudah Kagetan

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono.
Sumber :
  • Dr. Daryono.

VIVA – Beredarnya isu gempa kuat yang akan mengguncang selatan Pulau Jawa dan berpotensi menimbulkan tsunami besar, memicu kekhawatiran di masyarakat. Isu ini berkembang setelah temuan yang diungkap Institut Teknologi Bandung, diterbitkan dalam jurnal Nature Scientific Report.

Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan kecemasan dan kepanikan publik akibat informasi potensi gempa megathrust terjadi karena adanya kesalahpahaman.

Baca juga: Viral Topik Tsunami 20 Meter, Netizen Ramai-ramai Berdoa

Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Selama Mudik Lebaran 2024, BMKG Minta Warga Waspada

"Para ahli menciptakan model potensi bencana, ditujukan untuk acuan upaya mitigasi. Tetapi sebagian masyarakat memahaminya kurang tepat, seolah bencana akan terjadi dalam waktu dekat," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 27 September 2020.

Daryono mengakui kepanikan karena informasi potensi gempa megathrust sering terjadi dan berulang, sejak peristiwa tsunami Aceh 2004. Kekhawatiran ini sering muncul setiap kali para ahli mengemukakan pandangan tentang potensi gempa dan tsunami.

Top Trending: Arti Gempa Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa, Jayabaya Ramalkan Pulau Jawa Ini

"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah 'kagetan' setiap ada informasi potensi bencana," ujar Daryono.

Isu gempa dan tsunami ini mulanya  dipicu oleh sebuah temuan baru soal potensi gempa dan tsunami yang diungkapkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung.  

Bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), riset itu menyebut gempa megathrust yang berada lempeng eurasia di Laut Lepas Jawa akan berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 20 meter menuju daratan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya