- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai perubahan perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19, yang dilakukan sejak 7-14 September 2020, tercatat tingkat kepatuhan dari 90.967 responden terhadap pelaksanaan protokol kesehatan.
Kepala BPS, Suhariyanto, menjelaskan, dari hasil survei itu terlihat bahwa persentase masyarakat yang menggunakan masker hingga saat ini sudah mencapai sekitar 92 persen.
"Dan hal itu menggembirakan," kata Suhariyanto dalam telekonferensi, Senin 28 September 2020.
Baca: Update Corona di Indonesia 28 September: Kasus Sembuh Tambah 3.856
Meski demikian, persentase masyarakat dalam aspek 3M lainnya, yakni mencuci tangan dan menjaga jarak, diakui Suhariyanto, masih berada di kisaran 75 persen.
"Jadi dari temuan ini, secara umum menggembirakan. Tetapi kita perlu memperhatikan penerapan baik dalam hal mencuci tangan maupun menjaga jarak," ujarnya.
Pria yang karib disapa Kecuk itu menegaskan, selain memakai masker, komposisi 3M baru bisa dikatakan ideal adalah apabila kedua komponen lainnya, yakni mencuci tangan dan menjaga jarak, bisa berjalan secara beriringan.
Sebab, apabila dibandingkan antara hasil survei kali ini dan posisi pada April 2020, maka persentase masyarakat yang menggunakan masker itu memang meningkat sekitar 8 persen.
Namun, yang perlu dijadikan perhatian adalah bahwa persentase masyarakat yang mencuci tangan dan menjaga jarak justru mengalami penurunan.
"Jadi ke depan, nampaknya kita perlu melakukan sosialisasi yang lebih supaya masyarakat betul-betul menerapkan 3M ini secara paralel. Karena menggunakan masker tanpa menjaga jarak tentu tidak ada gunanya," ujarnya. (art)
