Wow, Ormas Terdaftar di Makassar Tinggal 500 dari 1540-an

Sekretaris Badan Kesbangpol Kota Makassar Akhmad Namsum
Sumber :

VIVA – Sekretaris Badan Kesbangpol Kota Makassar Akhmad Namsum mengatakan dari sekitar 1.540-an organisasi masyarakat (ormas) yang terdaftar di badan itu pada 2010, kini tersisa sekitar 500-an ormas.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Akhmad Namsum pada Visioning Workshop Revitalisasi Forum Pembelajaran Bersama yang digelar Lembaga Madani di Makassar, Senin, mengatakan menurunnya jumlah ormas itu karena sebagian besar sudah habis masa SKP-nya tidak memperpanjang lagi.

Sementara di satu sisi, lanjut dia, terdapat perubahan kebijakan bahwa semua permohonan pembentukan ormas langsung ke Direktur Kesbangpol Kemendagri, tidak melalui pemerintah provinsi dan kabupaten/kota lagi.

Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

"Kami di daerah hanya mendapat tembusan untuk melakukan verifikasi di lapangan, kemudian memberikan laporan ke pusat apa layak atau tidak mendapatkan izin," katanya.

Menyikapi adanya modus pembentukan ormas di lapangan hanya untuk memenuhi kepentingan pihak tertentu dan bersifat momentum saja, Kesbangpol Makassar sangat berhati-hati dan selektif dalam melakukan verifikasi di lapangan untuk selanjutnya memberikan rekomendasi ke pusat.

Biaya Hidup di Jakarta Makin Mahal, Pengamat: Pemudik Tidak Lagi Bawa Keluarga

Sementara menyoal perkembangan ormas generasi milenial, Namsum mengatakan organisasi kelompok milenial ini sebelumnya tercatat sebanyak 72 organisasi, namun kini sisa belasan saja.

"Dalam perkembangannya, kami juga memantau pergerakan Ormas yang aktif di dunia maya yang secara fisik tidak terdaftar di Kesbangpol," katanya.

Selain dari Kesbangpol Makassar yang jadi pembicara pada Visioning Workshop itu, juga Kepala Bappeda Makassar Dr Hj Andi Khadijah Iriani dan Direktur Lembaga Advikasi Anak Rakyat (LAPAR) Muh Iqbal Arsyad yang membahas isu peran pemuida dan keberagaman sosial di Makassar.

Pada kesempatan tersebut juga diluncurkan Lembaga Belajar "Barani" yang digagas kalangan pemuda milenial atas pendampingan Institute Comunity Justice (ICJ) bersama tujuh lembaga lainnya. (ant)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya