Addie MS Dukung Jokowi, Begini Syarat Jadi Sekjen PBB

Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah
Sumber :
  • VIVA/Dinia Adrianjara

VIVA – Mantan Duta Besar Kanada yang saat ini menjabat sebagai Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengungkapkan syarat seseorang bisa menjabat sebagai sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Kemlu: 120 WNI di Ukraina Dipulangkan ke RI, 32 Orang Pilih Menetap

"Yang saya ketahui untuk pemilihan sekjen PBB ada yang disebut rotasi per kawasan. Jadi kalau sekarang, saya tidak punya data sekarang di mana, mungkin Eropa dan saya tidak tahu persis kapan berputar ke Asia Pasifik," ujar Faiza saat dihubungi VIVA.

Baca jugaJokowi Dicuitkan Jadi Calon Sekjen PBB, Berikut Ini Kriteria Ketatnya

Kemlu Berhasil Selamatkan Hak Finansial WNI di Luar Negeri Rp179 M

Faiza menjelaskan, untuk jabatan sekjen PBB dua kali diisi oleh perwakilan dari kawasan Asia Pasifik, di antaranya Ban Ki-moon (Korea), Januari 2007-Desember 2016; U Thant (Myanmar), November 1961, November 1962-Desember 1971.

"Karena sebelumnya Ban Ki-moon sudah dari Asia Pasifik, mungkin putarannya untuk bisa kembali ke Asia Pasific masih cukup panjang," kata dia.

Sekjen PBB Isolasi Mandiri Usai Kontak dengan Positif COVID-19

Sementara itu, syarat lain yang wajib dipenuhi, kata Faiza, calon sekjen PBB harus mantan kepala pemerintahan atau mantan menteri Luar Negeri. Ketika ditanyakan, bagaimana mengusulkan nama untuk jadi calon sekjen PBB, Faiza menjelaskan singkat.

"Ada yang mengusulkan dan ada yang diusulkan. Biasanya yang maju itu negara-negara di kawasan yang mengusulkan. Indonesia bisa saja, tapi lebih kuat kalau didukung negara Asia Pasifik. Kalau sudah mengusulkan ke PBB itu biasanya sudah satu nama," ucap dia. 

Berikut sembilan sekjen PBB yang pernah ada dalam sejarah organisasi negara dunia tersebut:

António Guterres (Portugal), Januari 2017-Desember 2021;
Ban Ki-moon (Korea), Januari 2007-Desember 2016;
Kofi A. Annan (Ghana), Januari 1997-Desember 2006;
Boutros Boutros-Ghali (Mesir), Januari 1992-Desember 1996;
Javier Pérez de Cuéllar (Peru), Januari 1982-Desember 1991;
Kurt Waldheim (Austria), Januari 1972-Desember 1981;
U Thant (Myanmar), November 1961, November 1962-Desember 1971;
Dag Hammarskjöld (Swedia), April 1953-September 1961;
Trygve Lie (Norwegia), Februari 1946-November 1952.

Sebelumnya, musisi kenamaan Addie Muljadi Sumaatmadja atau yang biasa dikenal dengan Addie MS sangat mendukung Presiden Joko Widodo sebagai sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sempat ramai di media sosial Twitter.

Cuitan itu muncul tak lama setelah pidato Presiden Jokowi di Sidang Majelis Umum ke-75 PBB, Rabu, 23 September 2020. "Pidato Jokowi di PBB Dapat Pujian: Keren Banget, Jokowi For Next Sekjen PBB," cuit Addie. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya