PKS: Dalam Sejarah, PKI Banyak Menyusahkan Rakyat dan Negara

Mardani Ali Sera
Sumber :
  • Facebook.com/MardaniAliSera

VIVA – Bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober. Peristiwa itu sebagai bentuk peringatan keberhasilan mempertahankan Pancasila setelah Partai Komunis Indonesia (PKI) berupaya kudeta pada 30 September 1965.

Respons KH Agus Salim saat Tahu Adiknya Masuk Katolik: Alhamdulillah

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, mengatakan, komunisme yang dianut PKI sangat bertentangan dengan Pancasila. Begitu juga dengan PKI yang telah mencoba kudeta dengan membunuh sejumlah jenderal, bertentangan dengan sila "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab".

"PKI bertentangan dengan Pancasila. Bukan hanya asas 'Ketuhanan Yang Maha Esa' tapi juga cara pergerakannya yang bertentangan dengan sila 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab'," kata Mardani, kepada wartawan, Kamis, 1 Oktober 2020.

Kisah Chalid Salim, Adik KH Agus Salim yang Memilih Agama Katolik

Baca: Ormas Islam Gelar Nobar Film G30S/PKI di Masjid Dekat Rumah Jokowi

PKI, menurut Mardani, sangat tidak manusiawi atas tindakan yang telah mereka lakukan. Saat partai berlogo palu arit itu masih ada, "PKI jelas melakukan banyak kebijakan yang menyusahkan rakyat dan negara". Namun, dia tidak menjelaskan lebih terperinci tentang kebijakan yang dimaksud.

Pentingnya Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Santri

Sejarah yang ada kini mengenai kekejaman dan upaya kudeta PKI memang cerita sesungguhnya yang diceritakan oleh para pelaku sejarah yang berhasil menang melawan PKI. Generasi penerus bangsa, diminta terus waspada dan jangan sampai terjadi pembelokan sejarah.

"Sejarah selalu ditulis oleh para pemenang. Selalu ada upaya pembelokan. Karena itu semua pihak tetap harus waspada dan siaga," ujarnya. (art)

Willem Schermerhorn (Perdana Menteri Belanda 1945-1946) dan Chalid Salim

Sosok Ini yang Membuat Adik KH Agus Salim Tertarik Masuk Katolik

Adik pahlawan nasional Kiai Haji (KH) Agus Salim, yakni Chalid Salim mantap memeluk agama Katolik usai pertemuannya dengan seorang laki-laki asal Digul, Papua pada 1941.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2024