- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur
VIVA – Acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI, yang di antaranya dihadiri mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, kerap mendapatkan penolakan dari sejumlah massa yang tak diketahui dari mana asalnya. Pendeklarasian KAMI di mana pun wilayahnya, beberapa kali dibubarkan seperti salah satunya di Surabaya.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan, undang-undang menjamin kebebasan warga negara untuk berkumpul, berserikat, dan menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, dalam masa sekarang ini, Dasco meminta masing-masing pihak, baik itu dari KAMI maupun yang menolak diminta untuk menahan diri.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Sebut Pangdam Jaya Bohong Besar
"Ya, saya imbau kepada semua pihak untuk saling menahan diri lah, baik kepada yang kemudian sekarang melakukan deklarasi-deklarasi, maupun kemudian yang tidak senang adanya deklarasi-deklarasi," kata Dasco, Jumat 2 Oktober 2020.
Menurut Dasco, daripada melakukan deklarasi di berbagai daerah, lebih baik saat ini memberikan edukasi ke masyarakat terkait bagaimana bahaya COVID-19 dan cara pencegahannya. Hal itu jauh lebih bermanfaat dan lebih dibutuhkan untuk kondisi saat ini.
"Saya pikir sebaiknya pihak yang deklarasi-deklarasi sekarang ini programnya lebih mengedukasi masyarakat saja lah tentang bagaimana mengatasi pandemi COVID-19, supaya kita semua bisa saling bahu-membahu membantu, kita belum tahu pandemi COVID-19 ini sampai kapan," ujar Dasco.
Ketua harian DPP Partai Gerindra ini mengatakan, saat ini seluruh masyarakat diharapkan dapat bersatu. Itulah kunci yang dapat mengatasi kesulitan yang timbul akibat merebaknya virus COVID-19.
"Perlu kita sama-sama turun tangan bekerja sama untuk mengedukasi masyarakat soal pandemi COVID-19 ini," ujar Dasco.
