BanPres Produktif: Dukungan Pemerintah bagi UMKM di Tengah Pandemi

Penyerahan Bantuan modal UMKM lokal di Bali.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA – Masa pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum beranjak. Selain berdampak pada aspek kesehatan, pandemi Covid-19 juga berdampak serius pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk kondisi perekonomian.

Ekonomi UMKM Pasca Pandemi Covid-19

Menyikapi hal tersebut, pemerintah sigap meluncurkan program pemulihan ekonomi nasional.  Seperti yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi langkah strategis pemerintah dalam upaya menyelamatkan perekonomian nasional di berbagai sektor, termasuk sektor UMKM.

Setelah program subsidi bunga dan penempatan dana untuk mendukung penyaluran kredit/pembiayaan UMKM, satu program lagi dirancang Pemerintah untuk mendukung daya tahan UMKM di tengah pandemi, yaitu Bantuan Presiden (BanPres) Produktif Usaha Mikro.

Pelaku UMKM Beri Hadiah Kalung untuk Istri Sandiaga Nur Asia

BanPres Produktif Usaha Mikro adalah hibah modal kerja sebesar Rp2,4 juta untuk pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum tersentuh permodalan dari bank.

Untuk bantuan ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran di tahap awal sebesar Rp22 triliun dengan 12 juta target penerima bantuan.

DBS Indonesia Gandeng CARInih Bangun Ekosisten Digital UMKM

Sejak awal diluncurkan pada 24 Agustus 2020 hingga 28 September 2020, BanPres Produktif Usaha Mikro sudah disalurkan ke 6,64 juta pelaku usaha mikro senilai Rp 16 triliun.

Bicara tentang penerima bantuan, dua diantaranya adalah Dona Massae dan Saddam Hussein.

Dona merupakan pelaku UMKM asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagai penjual pakaian, masa pandemi membuat Dona harus rela menghentikan usahanya selama tiga bulan. Bukan itu saja, Dona pun terpaksa harus merogoh modal usaha yang ia punya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ia dan keluarganya.

Selain Dona, ada juga Saddam Hussein yang menerima BanPres Produktif Usaha Mikro. Saddam merupakan pengusaha warung kelontong asal Medan.

Jika sebelum pandemi Saddam berhasil mendapatkan omzet Rp500 ribu/hari, saat pandemi ia harus menelan pil pahit karena omsetnya menurun drastis hingga 70 persen menjadi Rp100 ribu/hari.

Dona dan Saddam adalah bagian dari jutaan pelaku UMKM yang usahanya terdampak pandemi, namun dengan kegigihan dan kerja keras, mereka mampu bertahan dan bangkit kembali.

Pemerintah melalui program PEN akan terus berupaya untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat serta memulihkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Dimulai dari rumah tangga, lalu ke sektor usaha (UMKM). Dan pada akhirnya diharapkan secara bertahap roda perekonomian mulai bangkit dan kembali berputar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya