Doni Monardo: Gunakan Masker Sepanjang Waktu di Area Publik

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nasional Doni Monardo.
Sumber :
  • BNPB

VIVA – Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menyebut 90 persen masyarakat Indonesia sudah disiplin memakai masker di tengah pandemi COVID-19. Hal itu menurut survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Namun, kata kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu, masih ada masyarakat kurang tepat cara memakai masker. Banyak pasien COVID-19 yang terpapar dari keluarga yang masih keluar rumah.

"Jadi gunakan masker harus sepanjang waktu selama di area publik dengan benar," kata Doni dalam diskusi secara virtual, Jumat, 9 Oktober 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Menurut Doni, bahkan ketika di rumah, masyarakat tetap wajib memakai masker. Jika ada anggota keluarga yang masih kerja di kantor atau beraktivitas di luar rumah, harus terus diingatkan protokol kesehatan menggunakan masker.

"Termasuk di rumah kalau ada anggota keluarga yang sering keluar rumah, yang di rumah harus tetap pakai masker. Karena data tujuh persen yang diwawancara di Wisma Atlet mereka enggak ada di luar rumah," ujar Doni. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca juga: Jokowi Tegaskan UU Cipta Kerja untuk Cegah Korupsi dan Pungutan Liar

Doni mengungkapkan, mereka ini sangat mungkin terpapar dari keluarga yang masih keluar rumah. Selain itu, 90 persen responden pasien Wisma Atlet yang disurvei BPS ternyata pengguna masker. 

"(Pakai masker) baik medis dan nonmedis, tapi ternyata terpapar. Mereka terpapar saat makan, jaraknya enggak diatur. Enggak diingatkan pas makan. Waktu makan harusnya diatur jaraknya, dibatasi jumlahnya. Jadi harus tiap saat enggak boleh berhenti," katanya.

Tingkat kesembuhan DKI 82 Persen 

Sementara itu, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan tes PCR sebanyak 10.581 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 8.253 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 972 positif dan 7.281 negatif.

Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 97.680. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 63.281.

"Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi positif secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 84.364 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia di Jakarta, Jumat, 9 Oktober 2020.

Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 69.203 dengan tingkat kesembuhan 82,0 persen, dan total 1.860 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,2 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,6 persen. 

"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 13.301 (orang yang masih dirawat/isolasi)," katanya.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,1 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen. 

Saat ini, jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan.

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya