Demo UU Cipta Kerja, Polisi: Ada juga Anggota yang Disekap

Demo Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Demo penolakan UU Cipta Kerja di sejumlah daerah pada Kamis, 8 Oktober 2020 berujung ricuh. Bukan cuma demonstran, anggota kepolisian yang mengawal aksi unjuk rasa menjadi korban kerusuhan massa. Bahkan, ada anggota polisi yang disekap.

100 Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Demo di Gedung MK, Begini Pesan Cawapres Terpilih

Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono. Menurut dia, polisi sudah berkali-kali mengamankan demonstrasi sesuai SOP yang dimiliki. Salah satunya tidak dilengkapi dengan senjata api.

Kemudian, dalam kegiatan itu juga polisi melakukan negosiasi kepada demonstran agar aspirasinya disampaikan secara tertib, damai dan kondusif.

PA 212 Mau Demo di Depan MK, Lebih dari 3 Ribu Aparat Gabungan Dikerahkan

“Tentunya dari dinamika unjuk rasa kemarin, polisi SOP-nya tetap mengamankan area tertentu yang tidak boleh dimasuki, posisi defend, berbagai metode yang dilakukan Dalmas, Sabhara, Brimob. Tentunya semuanya bisa terkendali,” kata Argo di Mabes Polri pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Baca juga: PWI Minta Kapolri Usut Tuntas Oknum Polisi Pelanggar Kemerdekaan Pers

Pj Gubernur Papua Tengah Minta Insiden Demo Penolakan Militerisme di Nabire Jangan Terulang

Kemudian, Argo mengatakan, polisi terus memberikan imbauan kepada pengunjuk rasa secara persuasif dan humanis jangan sampai terpancing provokasi. Namun, massa malah melempari petugas dan polisi tetap melakukan pertahanan.

“Contohnya Kapolres ini dilempari, tetap bertahan kita, defend, tetap kita berikan imbauan, ternyata semakin anarkis. Tentunya kalau massa sudah anarkis, ada aturan yang dilakukan oleh pihak kepolisian baik itu imbauan menggunakan toa, terakhir melemparkan gas air mata,” ujarnya.

Selain itu, beberapa fasilitas dari polisi juga ikut dirusak oleh pengunjuk rasa seperti mobil ambulans hang digunakan untuk kegiatan kemanusiaan, mobil dinas juga dirusak, base polisi juga ada yang dirusak di berbagai daerah.

Kemudian, beberapa fasilitas umum juga dirusak seperti Pos Satpam DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pos Tugu Tani Jakarta Pusat, halte di Sarinah, halte Pasar Senen, Cafe Legian Yogyakarta dibakar. Tentu, ini sudah anarkis dalam menyampaikan pendapat.

“Tidak hanya anggota saja yang jadi korban ya, Kapolres Tangerang Kota juga ini. Juga ada anggota Binmas Polres Semarang ini luka. Ada juga anggota intel sempat disekap kepalanya luka. Ada Polwan yang patah tangan di Polres Metro Tangerang Kota,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya