Hingga 7 Oktober, Realisasi Fisik Perpompaan Ditjen PSP Capai 809 Unit

Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy.
Sumber :

VIVA – Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) kian memasitikan kegiatan perpompaan.

Jokowi Resmikan Irigasi Gumbasa Sigi dengan Biaya Rp1,25 Triliun

Kegiatan ini diharapkan bisa membantu petani dalam memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian. Sekaligus mendukung petani dalam menghadapi musim tanam.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kegiatan irigasi perpipaan perpompaan adalah bagian dari water management.

Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Kebut Tanam Padi Gogo di Lahan Sawit Muara Enim

Menurutnya, tujuan dari kegiatan irigasi perpompaan dan perpipaan ialah memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, serta budidaya ternak. 

Selain itu, untuk meningkatkan intensitas pertanaman serta luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani, memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai air irigasi, baik di daerah irigasi maupun nondaerah irigasi.

Ingin Tata Kelola Sawit Membaik? Harus Saling Bersinergi

“Kunci utama dari jenis irigasi perpompaan ialah terdapatnya sumber air. Walaupun posisi airnya di bawah permukaan lahan pertanian tidak masalah, karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya,” kata Mentan SYL, Sabtu (10/10/2020).

Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengutarakan hal serupa. Menurutnya, kebutuhan mendasar buat pertanian adalah air. Untuk itu, Ditjen PSP memaksimalkan dukungan untuk water management, salah satunya dengan kegiatan perpompaan dan perpipaan.

“Dengan kegiatan perpompaan dan perpipaan, diharapkan air untuk lahan pertanian bisa terus terjaga. Tujuannya bukan hanya mengairi lahan yang ada, tetapi juga memperluas area tanam. Sehingga bisa terjadi peningkatan produksi,” katanya.

Hingga 7 Oktober 2020, realisasi fisik  perpompaan di Ditjen PSP sudah mencapai 809 unit. Atau sudah 80,90% dari target 1000 unit.

“Sementara untuk kegiatan perpipaan, realisasi fisik sebanyak 114 unit, atau mencapai 82,61% dari target 138 unit,” paparnya.

Untuk realisasi keuangan, dukungan biaya untuk kegiatan perpompaan mencapai Rp 112.211.176.507 (89,90%) sebanyak 987 unit. Sedangkan realisasi keuangan kegiatan perpipaan Rp 12.441.003.752 (90,15%) sebanyak 133 unit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya