Curhat SBY ke Jokowi: Dituduh Mau Rusak Negara, Sakit Pak!

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sumber :
  • Youtube Sekretariat Presiden

VIVA – Mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku  pernah mengungkapkan curahan hati (curhat) kepada Presiden Joko Widodo, lantaran dituding menunggangi dan mendanai aksi unjuk rasa yang terjadi pada November 2016 silam. Nah, SBY mengaku sakit difitnah sebagai penunggang Aksi 411 (4 November 2016).

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Pada 2017, SBY punya kesempatan untuk bertemu Jokowi. Maka, SBY menganggap ini kesempatan yang baik untuk melakukan tabayun klarifikasi atas tudingan yang berkembang terkait menunggangi Aksi 411.

"Saya tanya apa benar ada berita seperti itu? Bapak Jokowi dengan hati-hati menjawab, 'saya tidak semudah itu percaya tapi saya sudah mengerti semuanya'," kata SBY meniru ucapan Presiden Jokowi yang dikutip dari Youtube pada Selasa , 13 Oktober 2020.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Baca juga: Kuasa Hukum Terdakwa Jiwasraya Kecewa Hakim Copas Tuntutan JPU

Kemudian, SBY menyampaikan pernah memimpin Indonesia selama 10 tahun atau dua periode yakni periode 2004-2009 dan periode 2009-2014 seperti Presiden Jokowi saat ini. Tentu, SBY ingin berbuat sesuatu yang baik supaya negara ini baik.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

"Kalau saya dituduh ingin merusak negara, ingin mengganggu negara, sedih loh pak saya, sakit hati saya Pak Jokowi," ujar mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Karena, SBY mengatakan hal seperti ini bisa saja menimpa juga kepada Jokowi ketika selesai menjabat nanti dan menjadi rakyat biasa, tidak memiliki power atau kekuasaan.

"Kemudian dituduh seperti itu, sakit. Mudah-mudahan bapak tidak," jelas dia.

Maka dari itu, SBY menganggap semua urusan ini selesai. Sebab, ia belajar dari kehidupan ini bahwa selalu ada orang yang mendapatkan kekuasaan dan ingin mencari kredit dengan cara yang tidak bagus.

"Saya salah satu korbannya, mudah-mudahan tidak terjadi lagi di masa depan," ungkapnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya