Gerindra Sesalkan Orang-orang KAMI Ditangkap, Pertanyakan Prosedur

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani
Sumber :
  • Dok. Ahmad Muzani

VIVA – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ditangkap oleh polisi dengan berbagai tuduhan salah satunya terkait aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Banyak pihak menilai penangkapan para aktivis KAMI itu tak sesuai prosedur.

Dedi Mulyadi Tegaskan Prabowo-Gibran Menang Bukan karena Bansos: Semoga No Debat!

Baca juga: Gatot Nurmantyo: HP Beberapa Tokoh KAMI Diretas

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, turut menyayangkan adanya penangkapan terhadap sejumlah aktivis tersebut. Muzani mengaku kenal baik dengan sejumlah tokoh KAMI yang ditangkap Kepolisian.

Sudaryono Minta Semua Pihak Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres

"Partai Gerindra menyayangkan dengan adanya penangkapan beberapa tokoh dalam proses penolakan Omnibus Law, Saya mengenal secara pribadi beberapa kawan-kawan yang ditangkap oleh pihak kepolisian," kata Muzani melalui akun Twitter Gerindra @Gerindra yang dikutip Kamis 15 Oktober 2020

Menurut Muzani, sejumlah tokoh yang ditangkap merupakan sosok yang kritis. Tokoh-tokoh tersebut mampu menangkap kegelisahan dan keprihatinan yang terjadi di masyarakat.

Nasib Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Pasca Putusan MK

"Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan adalah seorang aktivis yang terus menyuarakan berbagai macam keprihatinan yang dirasakan oleh rakyat," cuit Muzani lagi.

Muzani meminta agar aparat Kepolisian mampu menahan diri dalam mengambil tindakan. Polisi diharapkan dapat mengedepankan cara-cara persuasif dalam menghadapi kasus hukum seperti ini."Saya berharap aparat tidak kehilangan kesabaran dalam bertindak dengan persuasif," cuitnya lagi.

Seperti diketahui, setidaknya ada 8 anggota KAMI Medan dan Jakarta yang ditangkap oleh aparat kepolisian. Sebanyak 4 orang berasal dari KAMI Medan dan 4 orang dari KAMI Jakarta.

Polri tidak menjelaskan secara detail penangkapan 8 tokoh KAMI. Polri hanya menyebut mereka ditangkap dari percakapan di grup WhatsApp yang disebut mengerikan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya